Risma-Gus Hans Klaim Unggul 5 Persen atas Khofifah-Emil di Pilkada Jatim
ERA.id - Tim pemenangan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Ashar Asumta (Gus Hans), mengklaim unggul 5 persen atas paslon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak, berdasarkan hasil perhitungan cepat internal.
Ketua Tim Pemenangan Risma-Gus Hans, KH Imam Buchori, menyatakan bahwa pasangan mereka memperoleh suara di angka 48 persen, sementara Khofifah-Emil di angka 43 persen, dan pasangan nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukman Hakim, mendapat 9 persen.
“Kami sudah melakukan perhitungan cepat dengan sampel 800 TPS yang tersebar di 38 kabupaten/kota. Data tersebut kami peroleh dari para relawan yang memfoto C plano di TPS masing-masing. Dari hitungan ini, kami unggul 5 persen,” ujar Imam dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (27/11/2024) malam.
Imam menambahkan bahwa real count internal tim Risma-Gus Hans saat ini baru mencapai 70 persen dari total data yang masuk. Namun, pihaknya tetap optimistis keunggulan tersebut akan bertahan hingga hasil akhir.
“Kami masih menunggu data C1 pleno yang akan menjadi landasan untuk real count. Namun, dari quick count ini, kami percaya kemenangan akan berpihak kepada Ibu Risma dan Gus Hans,” jelas Imam.
Menurutnya, klaim ini juga didukung oleh kerja keras para relawan, tim pemenangan, dan partai-partai pengusung, yang menciptakan “arus gelombang balik” dari masyarakat yang semakin mendukung Risma-Gus Hans.
Walaupun sejumlah survei sebelumnya menunjukkan keunggulan pasangan Khofifah-Emil, Imam menyatakan keyakinannya bahwa hasil akhir akan membuktikan kemenangan Risma-Gus Hans.
“Kami tetap percaya bahwa kerja keras seluruh tim, relawan, dan kader partai akan menghasilkan kemenangan ini,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Risma-Gus Hans, Abdul Aziz, turut menyampaikan harapannya agar proses demokrasi di Pilgub Jatim 2024 tetap berjalan dengan adil.
“Kami berharap demokrasi tetap terjaga. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengangkangi proses demokrasi ini. Sebab, suara rakyat adalah suara Tuhan,” tegas Abdul Aziz.