Butuh Setahun Pulihkan Pariwisata Banten

Jakarta, era.id - Dinas Pariwisata Provinsi Banten menargetkan waktu maksimal satu tahun untuk memulihkan dan membangkitkan kembali parawisata pantai di Provinsi Banten yang menurun akibat dampak dari tsunami Selat Sunda.

"Kita butuh waktu sekitar satu tahun, namun tetap berupaya dalam enam bulan ke depan sudah bisa pulih kembali," kata Kepala Dinas Pariwisata Banten, Eneng Nurcahyati usai rapat kordinasi pemulihan pariwisata Banten pasca tsunami bersama pihak terkait di Aula Dispar Banten di Serang, Senin (7/1/2019).

Ia mengatakan, salah satu strategi yang akan dilakukan saat ini adalah bagiamana pihak-pihak terkait atau 'stakeholder' kepariwisataan bersama-sama ikut memulihkan destinasi wisata Banten yang tidak terdampak tsunami seperti wisata Baduy, Banten Lama dan Pantai Sawarna.

Selain itu, kata dia, upaya yang perlu dilakukan adalah pemulihan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepariwisataan seperti membangkitkan kembali kelompok masyarakat sadar wisata (pokdarwis) yang ada di sekitar destinasi.

''Kementerian Pariwisata juga akan melakukan rapat kordinasi pemulihan pariwisata pasca tsunami Selat Sunda, yang akan dilaksanakan di Anyer dengan menghadirkan gubernur Banten dan Lampung," kata Eneng.

Upaya lainnya, kata dia, mengajak pihak-pihak terkait seperti PHRI, HPI, ASITA, Balawista serta unsur lainnya untuk bersama-sama membangun kembali kepercayaan wisatawan terhadap destinasi wisata pantai di Banten. Selain itu, mendorong kabupaten/kota untuk melakaukan kegiatan-kegiatan promosi atau even-even pariwisata, di destinasi wisata pantai.

''Di Bali juga dulu butuh waktu enam bulan, bahkan di NTB itu tiga bulan sudah bisa bangkit lagi," kata Eneng.

Menurutnya, dampak tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) memberikan dampak yang besar terhadap pariwisata Banten. Bahkan, 90 persen dari pesanan hotel di Anyer, Carita dan sekitarnya pada saat libur tahun baru, dibatalkan oleh para pemesannnya karena kekhawatiran wisatawan terhadap kondisi pantai dan Gunung Anak Krakatau.

''Itupun yang 10 persen laggi itu dipesan oleh para jurnalis yang bertugas dalam peliputan bencana tersebut," kata Eneng Nurcahyati didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Serang Tahyudin dan Kabid Destinasi dan Ekonomi Kretatif Dinas Pariwisata Pandeglang Rosih Sukmawati.

Sementara itu Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banten Sudirman mengatakan, salah satu upaya yang sudah dilakukan HPI Banten dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata pantai di Banten yakni dengan kegiatan bersih-bersih Pantai Anyer, Carita dan sekitarnya dengan melibatkan masyarkat.

Menurutnya, sejumlah wisatawan asing juga sudah mulai datang untuk mengunjungi Banten, namun karena masih adanya peringatan dari BMKG mengenai kondisi GAK, sehigga diarahkan ke destinasi wisata yang tidak terdampak tsunami seperti wisata Baduy dan Gunung Pulosari.

"Sudah banyak wisatawan yang kembali berkunjung, namun sementara ini kami arahkan ke destinasi lain yang tidak terdampak," kata Sudirman

Tag: tsunami selat sunda bencana alam