Imbas Kecelakaan Jeju Air, Otoritas Korea Selatan Pasang Kamera dan Radar Pendeteksi Burung

ERA.id - Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan semua bandara di seluruh negeri akan diperintahkan untuk memasang kamera dan radar pendeteksi burung setelah kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 orang akhir tahun lalu.
Rencana baru itu diumumkan sebagai bagian dari inspeksi keselamatan khusus nasional di bandara – bersama dengan survei menyeluruh terhadap fasilitas yang secara khusus menarik burung.
"Semua bandara akan dilengkapi dengan setidaknya satu kamera pencitraan termal," kata Kementerian Pertanahan dalam sebuah pernyataan, dikutip Yonhap News, Kamis (6/2/2025).
Rencana penambahan kamera ini diharapkan bisa terealisasi tahun depan. Perangkat sonik bergerak juga akan diterapkan terutama untuk menangani burung berukuran sedang dan besar.
"Radar deteksi burung akan dipasang di semua bandara untuk meningkatkan deteksi dini burung yang jauh dan meningkatkan kemampuan respons pesawat," tambah kementerian tersebut.
Nantinya radar tersebut akan mendeteksi ukuran burung dan jalur pergerakannya. Dari data yang didapatkan radar, informasi itu akan diteruskan ke pengendali lalu lintas udara yang, pada gilirannya, akan berkomunikasi dengan pilot.
Dalam pernyataan itu, Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa mereka akan menetapkan dasar hukum untuk memindahkan fasilitas yang menarik burung, seperti fasilitas pengolahan limbah makanan dan kebun buah dari bandara, dan memberlakukan pembatasan jarak baru pada fasilitas baru.
"Prioritas utama adalah menetapkan langkah-langkah reformasi komprehensif di seluruh keselamatan penerbangan untuk mencegah terulangnya kecelakaan pesawat," kata wakil menteri penerbangan sipil Joo Jong-wan.
Diketahui, Boeing 737-800 terbang dari Thailand ke Muan, Korea Selatan pada tanggal 29 Desember dengan membawa 181 penumpang dan awak. Pilot sempat melaporkan adanya tabrakan burung di bagian mesin pesawat, sebelum akhirnya gagal mengeluarkan roda selama pendaratan dan menghantam beton.
Penyelidik Korea Selatan dan AS masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu, yang memicu duka nasional dengan tugu peringatan yang didirikan di seluruh negeri.
Menurut laporan media Korea Selatan, bulu ditemukan di kedua mesin pesawat Jeju Air, dan kemungkinan penyebabnya adalah tabrakan dengan burung.
Penyelidikan kecelakaan itu semakin rumit ketika Kementerian Perhubungan mengatakan kotak hitam yang berisi data penerbangan dan perekam suara kokpit untuk pesawat yang jatuh itu berhenti merekam empat menit sebelum bencana.