Siap Berdialog dengan Trump, Putin Ajukan Syarat Soal Pelucutan Senjata Nuklir

ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk berdialog dengan Presiden AS Donald Trump. Dialog ini termasuk tentang pelucutan senjata nuklir disertai syarat mutlak dari Kremlin.

"Putin siap (berdialog) kami menunggu sinyal, semua sudah disiapkan. Tak ada gunanya berspekulasi. Jika sudah ada kejelasan, kami akan beri tahu Anda," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip Anadolu, Sabtu (25/1/2025).

Menurut Peskov, Moskow siap berunding dengan Washington soal pelucutan senjata nuklir. Namun ia menekankan pembahasan itu juga disertai syarat kapasitas nuklir sekutu-sekutu AS seperti Inggris dan Prancis juga ikut diperhitungkan. 

Peskov mengatakan bahwa Rusia ingin memulai proses negosiasi secepat mungkin demi stabilitas global dan kesejahteraan kedua negara. 

"Namun, kenyataan saat ini mengharuskan semua potensi nuklir, termasuk milik Prancis dan Inggris, untuk dipertimbangkan. Tidak mungkin mengabaikan kemampuan (nuklir) mereka dalam dialog," tegasnya.

Lalu, kata Peskov, banyak waktu terbuang sia-sia dalam upaya denuklirisasi karena AS menghentikan kontak dengan Rusia terkait masalah itu.

"Kerangka hukum yang mengatur pengendalian senjata telah hancur, dan itu bukan kesalahan Rusia. AS-lah yang menarik diri dari perjanjian internasional, yang akhirnya menghancurkan kerangka ini," kata Peskov.

Menanggapi pernyataan Trump bahwa konflik di Ukraina akan selesai dengan menurunkan harga minyak, Peskov mengatakan konflik tersebut tidak ada kaitannya dengan harga minyak.

"Konflik ini bermula dari ancaman terhadap keamanan nasional Rusia, keselamatan warga Rusia yang tinggal di wilayah tertentu, dan penolakan warga Amerika dan Eropa untuk menanggapi kekhawatiran Rusia. Harga minyak tidak ada kaitannya dengan hal ini," jelasnya.

Menanggapi laporan media bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy siap berunding dengan Rusia, Peskov berpendapat laporan itu tidak berdasar, karena Zelenskyy secara hukum telah melarang negosiasi apa pun dengan Moskow.