Ponsel Jurnalis ERA Nyaris Dirampas Polisi yang Ogah Direkam Saat Keroyok Pedemo
ERA.id - Aksi demo yang berujung kericuhan di Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat (Jakpus) memanas. Kericuhan ini juga menimpa para jurnalis di sekitar area kericuhan, termasuk jurnalis ERA, SA.
Pantauan ERA, kericuhan yang membahayakan sejumlah jurnalis ini terjadi di sekitar Jalan Patal Senayan dan Jalan Asia-Afrika dekat mal Senayan City. Massa yang menyerang petugas dengan batu dan bambu itu melukai satu petugas kepolisian.
Namun usai serangan itu, polisi yang memakai baju preman kemudian maju untuk membalas serangan massa dengan melempar batu dan bambu. Aksi saling serang ini hanya berlangsung sebentar. Saat itu, massa langsung mundur.
Pedemo kemudian menembakkan kembang api ke arah polisi dan dibalas dengan water cannon. Terlihat molotov sesekali dilemparkan ke arah polisi.
Massa juga turut merusak fasilitas umum di sekitar Jalan Asia-Afrika. Tak lama setelah itu, polisi terlihat mengeroyok seorang pedemo.
Pria itu tidak bisa melawan. Kepala pedemo ini berdarah usai dianiaya kepolisian.
Namun saat reporter ERA mencoba mendekat, polisi berpakaian preman langsung menghampiri dan meminta agar gambar dan/atau video ketika aparat mengeroyok pendemo dihapus.
Ponsel milik jurnalis ERA juga nyaris dirampas oleh polisi saat berusaha merekam aksi pengeroyokan pendemo. Namun jurnalis ERA, SA, berhasil mempertahankan ponselnya karena melawan petugas.
Sementara pedemo yang babak belur dikeroyok polisi terlihat diamankan.