BPN: DPT Hasil Perbaikan Masih Bermasalah
Priyo mengungkap, pihaknya menemukan adanya kejanggalan dalam angka pemilih yang sebanyak 192.828.520 jiwa itu. Menurut dia, masih ada banyak hal yang kurang valid di dalamnya.
"Itu DPT yang kemarin terakhir diumumkan pun, yang berjumlah 192 juta lebih itu, setelah kita telusuri masih banyak yang tumpang tindih dan data yang invalid,” katanya, dalam diskusi Polemik MNCTrijaya dengan tema 'Menjaga Suara Rakyat', di d'consulate resto dan longe, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019).
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini, enggan mengungkapkan berapa banyak data tumpang tindih yang pihaknya temukan. Priyo hanya menyebutkan, kalau angkanya mencapai jutaan.
"Pada saatnya cepat atau lambat kami akan memberikan, mengecek langsung ke KPU mengenai ini. Saya khawatir ini akan memberikan kekisruhan jika kemudian tidak ditangani secara awal," tuturnya.
Supaya kamu paham, sebulan lalu, dari 34 provinsi yang melakukan pemutakhiran data pemilih, KPU baru bisa selesaikan pemutakhiran DPT sebanyak 28 provinsi. Sementara itu, 6 provinsi lainnya masih dalam proses pemutakhiran data.
Dalam rekapitulasinya, terdapat penambahan jumlah pemilih dan TPS. Jadi berdasarkan data dari 28 provinsi jumlah pemilih total bertambah sebanyak 4.499.868 pemilih. Ini data dari 28 provinsi tadi. Kemudian jumlah TPS bertambah sebanyak 2.844.
Dari 28 provinsi yang selesai rekapitulasi DPTHP II, terdiri dari 418 kabupaten/kota, memiliki total DPT sebesar 141.412.533 pemilih. Jumlah itu terdiri dari 70.586.944 pemilih laki-laki dan 70.825.549 pemilih perempuan.
Jika ditotal 34 provinsi, yaitu 28 provinsi menggunakan data hasil pemutakhiran dan 6 provinsi lainnya menggunakan data lama hasil DPTHP I, maka jumlah DPT sementara sebulan lalu yaitu 189.144.900 pemilih. Hal inilah yang mendasari KPU menambah waktu untuk menyelesaikan pemutakhiran data pemilih di 6 provinsi yang akan ditetapkan hari ini.