TKN Beri Santunan 225 Petugas KPPS dan Saksinya yang Gugur

Jakarta, era.id - Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin bakal memberikan santunan untuk 225 petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia akibat sakit atau kelelahan saat menjalankan tugasnya.

Kata Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily pemberian santunan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian bagi para keluarga petugas KPPS tersebut. Namun, politikus asal Partai Golkar itu tak menjelaskan berapa nominal yang bakal diberikan.

"TKN akan memberikan santunan yang berasal dari iuran teman-teman TKN terhadap para pahlawan yang gugur dalam menjalankan tugas demokrasi tersebut," kata Ace kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).

Dengan banyaknya korban jiwa dari para petugas penyelenggaraan pemilu, kata Ace, jangan sampai ada lagi pihak yang terus menerus melakukan legitimasi terhadap lembaga penyelenggara pemilu. 

Apalagi, para petugas ini meninggal setelah melaksanakan tugas mereka yaitu menjalankan tahapan pemungutan suara, termasuk saat tengah bertugas melakukan perhitungan suara.

"Mereka tidak boleh dianggap sia-sia oleh siapapun, pihak manapun dengan melakukan deligitimasi pemilu ini," tegasnya.

Selain bakal memberikan santunan, anggota DPR RI ini pun menyebut perlu ada beberapa evaluasi yang dilakukan terhadap tahapan pemilu serentak. Pertama adalah soal berlebihnya jam kerja, sebab diketahui, saat ini para petugas itu bekerja keras tanpa batasan jam.

"Para penyelengara yang bekerja mungkin harus dibatasi kerjanya menjadi delapan jam. Sehingga tidak menjadi lelah sampai mengorbankan nyawanya."

Enggak hanya itu, Ace bilang, harus ada perlindungan kesehatan yang diberikan kepada para petugas. Sehingga dia berharap, para koleganya di DPR RI dapat membahas hal ini di gedung parlemen.

"Kami akan mendorong melalui wakil-wakil kami di DPR agar para pejuang demokrasi di TPS itu mendapatkan jaminan asuransi, baik kesehatan maupun jiwa," ungkapnya.

Terakhir, dia juga meminta agar pemerintah kembali mengkaji apakah pemilu serentak pada waktu yang akan datang. Apalagi, berkaca dari Pemilu 2019 cukup banyak korban jiwa yang jatuh akibat penyelenggaraan pemilu yang bersamaan antara Pilpres dan Pileg.

"Rekomendasi yang penting disamping substansi dari pemilu serentak antara Pilpres dan Pileg untuk dikaji lebih baik apabila dipisah. Tentu perlu ada kajian yang mendalam agar proses pemilu kita betul-betul bisa terselenggara dengan baik," ungkapnya.

Selain bakal memberikan santunan bagi petugas KPPS, tim pemenangan kubu paslon 01 Jokowi-Ma'ruf akan memberikan santunan bagi saksinya yang meninggal dunia. Adapun saksi yang bernama Bahriman Bin Sumadi ini meninggal dunia di Arab Saudi.

"Beliau bekerja saksi semenjak penghitungan di luar negeri tgl 17 April itu, sampai jam 08.00 pagi waktu setempat beliau standby, menjadi saksi kami," kata Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy.

Singkat cerita, Bahriman meninggal dunia pada 18 April 2019 setelah sempat dirawat secara intensif di ruang ICU RS King Fahat, Arab Saudi. Kata Lukman, Bahriman meninggalkan seorang istri yang tengah hamil delapan bulan. Sehingga atas alasan kemanusiaan, TKN kemudian bakal memberikan santunan terhadap keluarga yang ditinggalkan.

"Kami Direktorat Saksi TKN sudah memutuskan iuran untuk memberikan santunan yang layak kepada istri beliau yang sedang hamil tua yang, Insya Allah, nanti akan pulang ke Indonesia."

Tag: ayo nyoblos