Menyerahkan Nasib Partai Demokrat ke Jokowi

Jakarta, era.id - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memastikan partainya bakal mengakhiri dukungannya dengan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dia menyebut, dukungan ini bakal berakhir setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan yang terpilih dari hasil Pilpres 2019 pada 22 Mei.

Demokrat, kata dia, mendukung Prabowo-Sandiaga karena terikat dengan etika politik yang sudah disetujuinya. Namun, setelah tanggal 22 Mei, partainya bebas menentukan nasib. 

Bisa jadi, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono ini bergabung dengan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin menyerahkan keputusan politik ini kepada Jokowi. Apapun keputusannya, TKN akan menerimanya.

"Dukungan kami adalah dukungan tanpa syarat. Murni melihat kinerja, prestasi, dan apa yang sudah Pak Jokowi lakukan untuk pemerintahan dalam empat tahun sebelumnya," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Verry Surya.

Verry mengatakan, tambahan Partai Demokrat akan menguatkan dukungan untuk Jokowi saat memimpin negara ini. Apalagi, Jokowi dan Ma'ruf Amin telah berkomitmen bakal membangun Indonesia.

Kalau pun Partai Demokrat tak jadi bersama koalisi ini, Verry mengatakan, bakal ada format lain supaya partai berlambang bintang mercy ini bisa dirangkul. 

"Kami menyerahkan sepenuhnya pada capres cawapres terpilih, apakah kemudian masuk secara resmi dalam KIK atau format-format yang lain. Sepenuhnya kami berikan karena ini adalah hak dari presiden dan wapres terpilih," ungkap Sekjen PKPI ini.

Supaya kalian tahu, Partai Demokrat kini terus melancarkan aksi balik badan dari Koalisi Adil Makmur yang menjadi koalisi pendukung paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno. 

Beberapa waktu yang lalu, Partai Demokrat merasa kurang nyaman dengan klaim kemenangan yang dilakukan oleh penantang Jokowi ini. Melalui sejumlah petingginya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mempertanyakan klaim kemenangan sebesar 62 persen.

Yang terbaru, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut dirinya menarik dukungan terhadap paslon 02 tersebut. Alasannya, dia tak tahan karena mendengar perisakan dari pendukung 02 yang terhadap istri SBY, Ani Yudhoyono yang kini tengah dirawat di Singapura karena mengalami sakit kanker darah.

Tag: jokowi jokowi-maruf amin partai demokrat