Becak Boleh Beroperasi di Ibu Kota?
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pernah melarang keberadaan becak tahun 1998. Namun kini, muncul lagi wacana baru, memperbolehkan becak kembali beroperasi. Malah, Gubernur DKI Anies Baswedan mau bikin rute khusus untuk becak.
Wacana yang langsung dikritisi Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas. Buat politisi muda ini, keberadaan becak hanya menambah kemacetan di Jakarta. Ia malah meminta Pemprov DKI fokus pada pembangunan transportasi publik seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan perbanyak armada bus Transjakarta.
"Sebab saya tidak bisa membayangkan apa jadinya jalanan Jakarta nanti dengan motor yang banyak, mobil yang banyak, ditambah becak yang banyak. Apa tidak makin macet," tulis dia di akun Twitternya @TsamaraDKI.
Ditemui di Balai Kota, Anies meluruskan, becak nantinya cuma beroperasi di jalan-jalan perkampungan atau perumahan. Bukan jalan besar atau protokol dan bersaing langsung dengan kendaraan bermotor.
"Mungkin membayangkannya akan muncul di Thamrin, di Sudirman, nggak. Dia (becak) ada di dalam kampung," tutur Anies, Senin (15/1/2018).
Hadirnya becak di Jakarta, diyakini Anies, akan membantu mobilitas masyarakat yang tinggal di perkampungan. Soalnya masih banyak orang yang memanfaatkan transportasi becak untuk mengangkut barang belanjaan.
"Jadi di kampung-kampung itu, banyak sekali warga yang dalam kenyataanya menggunakan angkutan lingkungan berbentuk becak. Bukan di jalan raya, di jalan kampung. Misalnya sih, dalam kampung, terus belanja turun dari angkot, bawa belanjaannya mereka pakai becak," pungkas dia.