Bikin Kaget! Penyebab PMI Bandung Kekurangan Darah di Bulan Ramadan
Bandung, era.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung kekurangan stok labu darah jelang masa mudik Lebaran 2019. Penyebabnya, salah pemahaman di kalangan masyarakat yang menganggap donor darah saat Ramadan bisa batalkan puasa.
Menurut Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah, selain anggapan dapat membatalkan puasa, kurangnya stok labu darah ini disebabkan pula adanya pendonor yang mempersiapkan perjalanan mudik. Sehingga kebutuhan labu darah ideal yaitu empat ribu labu untuk empat hari mendatang, berkurang 70 persen pada saat Ramadan.
"Sebagai adanya kondisi ini, kita tindaklanjuti dengan kegiatan di PMI Kota Bandung dengan melakukan buka layanan donor darah 24 jam. Dimulai dari sejak tanggal 10 Mei-15 Juni 2019, karena waktu yang kita siapkan selama 24 jam itu selama 45 hari. Kita berlakukan karena libur yang sangat panjang," ujar Uke di Bandung, Selasa (28/5/2019).
Uke menyebutkan cara lain untuk memenuhi kebutuhan darah selama masa perjalanan mudik dan balik Lebaran 2019, yaitu dengan mendatangi jemaah masjid usai melaksanakan salat tarawih. Selain itu kerja sama dengan kelompok agama lain seperti jemaah gereja dan vihara dilakukan pula.
Uke menjelaskan, untuk permintaan darah ke PMI Kota Bandung, disarankan untuk membawa donor pengganti atau sukarela agar ketersediaan darah tetap terjaga. Alasannya, kata Uke, pelayanan darah di PMI Kota Bandung dilakukan pula untuk Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
"Sangat kurang posisi ketersediaan darah saat ini, padahal kebutuhan darah untuk Bandung Raya bisa mencapai 500-600 labu per hari. Untuk golongan darah yang rentan langka ketersediaannya, seperti biasa yaitu golongan darah A dan AB," kata Uke.
PMI Kota Bandung mengaku terus melakukan sosialisasi melalui media sosial maupun media massa kepada masyarakat agar mendonorkan darahnya. Pada masa perjalanan mudik dan balik Lebaran 2019, ketersediaan darah yang ideal yang sangat diperlukan sebagai langkah antisipasi melonjaknya angka kecelakaan yang membutuhkan darah pengganti.