Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul: Dibuat Ahok, Diperbanyak Anies

Jakarta, era.id - Jumlah pemegang Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) semakin banyak setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kartu tersebut kepada 5.061 mahasiswa asal DKI yang berkuliah di 90 kampus negeri se-Indonesia. 

KJMU adalah program pemerintah daerah yang sebagian besar didanai oleh pajak dari masyarakat DKI Jakarta. Jadi, mahasiswa pemegang KJMU diharapkan bisa melempar prestasi sebagai timbal balik selama menempuh pendidikan tinggi. 

Setelah mendapat fasilitas ini, berarti mahasiswa punya tanggung jawab untuk memanfaatkan kespatan mereka berkuliah. Caranya, dengan meraih prestasi akademis sekaligus pengembangan diri di luar kelas. 

“Anda harus dua-duanya dapat, yaitu prestasi akademik tinggi dan kemampuan kepemimpinan tumbuh berkembang dengan baik. Bangsa ini membutuhkan banyak pemimpin yang terdidik,” ujar Anies, Senin (30/9).

Selain itu, mahasiswa penerima KJMU juga harus aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan bersama masyarakat. Akan lebih baik jika mereka mengikuti aturan dan bisa lulus tepat waktu serta menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan sebaik-baiknya.

"Bangsa ini membutuhkan banyak pemimpin yang terdidik. Karena itu, saya ingin teman-teman semua penerima KJMU, Anda melihat ini sebagai sebuah tanggung jawab, bahwa saya harus menjadi pemimpin," tutur Anies. 

Sebenarnya, program KJMU pertama kali dicanangkan sejak tahun 2016 oleh Basuki Tjahaja Purnama, yang menjadi Gubernur DKI Jakarta saat itu. Program KJMU ini disahkan dalam Pergub Nomor 133 Tahun 2019 Tentang Bantuan Biaya Peningkatan Mutu Pendidikan bagi Mahasiswa dari Keluarga Tidak Mampu. 

Syarat agar bisa mendapat bantuan KJMU adalah seorang yang memiliki KTP DKI, telah lulus sekolah menengah paling lambat satu tahun, berasal dari Keluarga Tidak Mampu, mendaftar di PTN dan dinyatakan lulus seleksi, dan tidak menerima beasiswa/bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN atau sumber lain yang sah. 

Jumlah penerima KJMU dan kampus yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 terus mengalami peningkatan secara signifikan. 

Pada 2016, mahasiswa yang mendapat KJMU sebanyak 594 di 46 PTN, 2.191 mahasiswa di 68 PTN pada 2017, 4.542 mahasiswa di 85 PTN pada 2018, sampai tahun ini mencapai 5.061 mahasiswa di 90 PTN. 

Anies lalu memperlebar cakupan penerima KJMU pada tahun 2020 mendatang. Dari Pergub Nomor 97 Tahun 2019 yang ia terbitkan, sasaran penerima KJMU diperluas dengan menjangkau mahasiswa tidak mampu yang kuliah di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

“Bagi para pengelola kampus, saya ingin sampaikan terima kasih yang sudah ikut membantu dalam program ini. Memang kami kemarin bermitra bukan saja dengan PTN, tapi juga dengan PTS. Negeri swasta itu hanya status saja, sesungguhnya proses belajar-mengajarnya sama," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. 

Adapun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang akan menjadi mitra KJMU pada tahun 2020 adalah PTS yang memiliki akreditasi A baik lembaga maupun program studinya sebanyak 11 PTS di wilayah DKI Jakarta. 

 

Tag: pemprov dki jakarta mencari pendamping anies baswedan riwayat pendidikan tri mumpuni