Adu Gagasan Ahok vs Anies soal Kampung Akuarium
Dulunya, Kampung Akuarium dikenal sebagai salah satu kawasan perkampungan kumuh di pesisir utara Jakarta. Wilayah ini digusur Basuki Tjahja Purnama alias Ahok ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, ia ingin membangun sheetpile di daerah sana, di dekat Museum Baharai dan Pasar Ikan. Selain itu, Ahok juga harus membangun tanggul untuk mencegah air laut.
Pada 11 April 2016, Ahok mulai menggusur daerah tersebut. Namun dalam prosesnya, Pemprov DKI Jakarta menemukan benteng peninggalan Belanda. Melihat itu, Ahok jadi punya keinginan untuk merestorasi cagar budaya tersebut.
Rencana awal Ahok yang ingin menata ulang kawasan Kampung Akuarium jadi terhambat karena penemuan benteng peninggalan Belanda tadi. Proyek tersebut pun terbengkalai, meskipun sebagian warga sudah direlokasi ke rumah susun Marunda dan rumah susun Rawa Bebek.
Namun, warga kembali berdatangan setelah Anies Baswedan menjanjikan akan kembali membangun rumah permanen di Kampung Akuarium. Janji itu dikumandangan oleh mantan menteri pendidikan saat masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Januari 2018, Anies memenuhi janjinya dengan membangun tiga blok shelter untuk warga Kampung Akuarium. Bangunan ini selesai empat bulan kemudian.
Alasan Anies membangun proyek ini, karena masih banyak warga yang bertahan tinggal meskipun rumah mereka tinggal puing-puing saja. Adapun shelter yang dibangun memiliki luas 3,5x6,5 meter persegi dan dindingya terbuat dari tripleks.
Setelah membangun shelter, Anies melanjutkan dengan membangun hunian yang sifatnya lebih permanen. Pemprov DKI Jakarta berencana membangun sejumlah hunian di Kampung Akuarium mulai tahun depan, bahkan sudah masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta tahun 2020.
Akan ada 142 unit hunian dalam bentuk rumah lapis yang nanti paling banyak terdiri dari empat lantai dan memiliki luas bangunan 27 meter persegi.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang melelang rencana desain (detail engineering design atau DED) untuk mengembangkan konsep pentaan yang telah diusulkan warga Kampung Akuarium dalam program penataan kampung mereka.
Ditilik dari akun Facebooknya, Anies mengatakan Kampung Akuarium adalah salah satu kampung bersejarah yang terlibat dalam Community Action Plan (CAP).
Dia menjanjikan Kampung Akuarium akan menjadi kampung wisata bahari yang ramah lingkungan dan tetap menghormati situs sejarah di sekitar Pelabuhan Sunda Kelapa serta menghidupkan kembali salah satu spot wisata di utara Jakarta.
"Hasil perencanaan kampung akuarium bersama warga telah tuntas. Bila teman-teman lihat hasilnya di Instagram @kampung_akuarium. Insyaallah pembangunan akan kita mulai pada 2020 mendatang," tulis Anies di akun @aniesbaswedan.
View this post on InstagramTerkait dengan adanya cagar budaya di tengah pemukiman warga itu, Anies akan mendengar pendapat warga dan pakar cagar budaya. Harapannya, Kampung Akuarium benar-benar menjadi kawasan wisata sejarah.
Tak hanya cagar budaya Benteng Belanda, Anies menyebut sejumlah situs bersejarah lainnya seperti Masjid Luar Bantang dan Pelabuhan Sunda Kelapa akan menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.
"Dari mulai masjid luar batang, kemudian pelabuhan sunda kelapa kemudian kampung akuarium terus ke bawah sampai ke kota tua itu sebagai sebuah rangkaian jadi itu pasti diperhatikan," ucap Anies di Jakarta, Rabu (9/10).