Stres dan Depresi Picu Serangan Jantung
Namun, perbedaan yang signifikan ada pada perempuan lanjut usia. Mengapa? Karena tentunya risiko penyakit yang mengikuti juga lebih tinggi dan sebanding dengan pengobatan yang harus mereka jalani.
Plos One (Public Library of Science) baru-baru ini meneliti 802 pria dan 802 perempuan berdasarkan usianya, hipertensi atau tidak, diabetes atau tidak, merokok atau tidak, berbagai ukuran, fungsi jantungnya serta jenis pengobatan yang mereka diterima.
Faktor stres secara psikoligis dan depresi lebih riskan terjadi pada perempuan merupakan salah satu yang memicu serangan jantung. Hasil riset menunjukkan, risiko kematian pada perempuan lebih tinggi 60 persen dibanding pria pada tahun pertama setelah terkena serangan jantung.
"Kami harus mengikuti pasien perempuan secara intens dan hati-hati," kata Dr Georg Schmidt, seorang profesor kardiologi di Technical University of Munich di Jerman, seperti dilansir pada laman The New York Times.
"Sebagai dokter, kami harus bertanya kepada pasien kami tentang masalah mereka, dan mencari peluang untuk mendapatkan dukungan selain obat-obatan dan perawatan standar lainnya,” ujar Georg.