Kabar Baik Buat Kepala SMA/SMK/SLB di Bali
"Dulu tunjangan kepala sekolah hanya Rp1,5 juta. Per Oktober 2019, saya naikkan menjadi Rp6,25 juta. Naiknya tinggi sekali dan tunjangan profesi masih tetap didapat. Dengan kenaikan tunjangan ini, saya harap kepala sekolah bisa meningkatkan mutu sekolahnya," kata Koster saat memberikan pengarahan terkait Pergub No 7 Tahun 2019 tentang tambahan penghasilan bagi PNSD yang menduduki jabatan fungsional guru dan tenaga kependidikan di Denpasar, Selasa (5/11/2019) dilansir Antara.
Melonjaknya tunjangan ini merupakan wujud apresiasi kepada para kepala sekolah. Tapi tak ada yang gratis. Koster berharap murid-murid supaya lebih disiplin, gurunya juga disiplin, sistem pengajaran dan tata kelola sekolah juga baik dan pada akhirnya kualitas pendidikan sekolah akan meningkat.
"Kepala sekolah juga harus bisa sebagai supervisor untuk memantau dan membina proses pembelajaran di sekolah," ucapnya di depan 142 kepala SMA/SMK/SLB se-Bali itu.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar jabatan kepala sekolah benar-benar diisi oleh orang yang berkualitas yang mampu memimpin sekolahnya, mengatur penyelenggaran pendidikan sekolahnya sehingga mampu meningkatkan kualitas sekolah yang dipimpinnya.
Koster menandaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu bidang prioritas dari visi pembangunan "Nangun Sat Kerthi Loka Bali".
Ke depan akan dibangun lebih banyak lagi SMA/SMK/SLB di Bali serta perluasan gedung maupun sarana prasarana penunjang pendidikan di sekolah, sehingga sekolah bisa menampung semua siswa dan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun dapat tercapai.
"Kami juga terus melakukan sejumlah kajian serta mengimplementasikan sejumlah program dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali sehingga tercipta SDM Bali yang unggul, memiliki daya saing dan mampu memenangkan persaingan di tingkat global," ucap gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.