Partai NasDem Gelar Kongres, Parpol Non-Koalisi Diundang
Menurut Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, acara ini rencananya bakal mengundang seluruh ketua umum partai politik, baik koalisi maupun non-koalisi dan proses penyerahan undangan acara itu tengah dilaksanakan.
"Saat ini proses undangan sedang dilakukan dan setelah itu nanti ada proses konfirmasi dan re-konfirmasi," kata Johnny kepada wartawan di kantor DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Ketua Steering Comittee Kongres II NasDem ini mengatakan, diundangnya seluruh partai politik ini karena partainya tidak lagi membedakan partai koalisi dan non-koalisi, khususnya parpol yang duduk di gedung parlemen. Tak hanya itu, Johnny juga menegaskan konsolidasi partai politik telah dilakukan sejak berakhirnya Pemilu 2019.
"Konsolidasi sudah dilakukan, yang penting adalah persahabatan politik harus dijaga dengan baik untuk kepentingan negara atau kelompok," ungkapnya.
Konferensi pers Partai NasDem (Wardhany/era.id)
Selain akan mengundang seluruh ketum parpol, Johnnya juga mengatakan kongres ini juga bakal mengundang sejumlah kepala daerah termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Nantinya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) era Kabinet Kerja periode 2014-2019 itu bakal diberikan kesempatan untuk menyambut para kader NasDem yang hadir dan diperkirakan jumlahnya mencapai 7.300 tamu.
Meski memberi Anies kesempatan untuk menyambut para kader, namun menurut Johnnya tak ada yang istimewa dari hal tersebut. Dia mengaku, kesempatan yang diberikan pada Anies ini semata-mata untuk memberikan penghormatan pada tuan rumah.
"Kami harap (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) bisa hadir dan memberikan ucapan selamat datang kepada delegasi kongres yang berasal dari tanah air," jelas Johnny.
Hanya saja, Johnny mengakui, Anies memang punya tempat spesial bagi partai besutan Surya Paloh ini. Sebabnya, sudah jadi rahasia umum Anies merupakan salah satu pendiri ormas sayap partai.
"Kami tidak akan mengingkari sejarah, kami tidak akan mengingkari riwayat dan itu tercatat sebagai riwayat Partai NasDem," tegasnya.
Sedangkan untuk Presiden Joko Widodo dan petinggi partai lainnya bakal diundang saat acara penutupan pada 11 November 2019, sekaligus memperingati HUT Partai NasDem ke-8.
Surya Paloh kembali duduki NasDem 1
Acara yang digelar selama tiga hari ini, rencananya bakal membahas dan merumuskan beberapa hal penting terkait kepartaian. Agenda yang bakal dilaksanakan secara tertutup ini akan membahas beberapa hal, diantaranya adalah perumusan Garis Besar Haluan Partai (GBHP), program partai, juga pemenangan pemilu di tingkat kepala daerah yang bakal digelar pada tahun 2020 serta Pilpres 2024.
Selain membahas beberapa hal tersebut, nantinya NasDem juga bakal menentukan ketua umum mereka untuk periode 2019-2024.
Namun, meski disebut bakal menentukan, hingga saat ini hanya Surya Paloh yang dijagokan maju sebagai Ketua Umum Partai NasDem. Apalagi, menurut Johnny, suara akar rumput masih ingin agar Surya melanjutkan kepemimpinannya.
"Sampai dengan hari ini kami merekam aspirasi daerah dan hingga hari ini masih (suara di daerah) masih dominan mengharapkan agar Bang Surya paloh, ketum saat ini, melanjutkan kepemimpinannya," tegas Johnny.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate (Wardhany/era.id)
Walau nantinya tetap Surya yang bakal memimpin partai ini, namun sebagai Sekjen Partai NasDem dia menegaskan, penunjukkan dan pemilihan tersebut bakal dilaksanakan sesuai dengan AD/ART partai.
Johnny juga membantah jika regenerasi di partainya dianggap tak berjalan. Menurut dia, arti regenerasi dalam partai jangan hanya diartikan dengan tetap dipilihnya satu tokoh sebagai ketua umum. Sebab, dalam kongres ini, nantinya juga ada regenerasi dari seluruh pejabat partai.
"Kami akan menetapkan tidak hanya personel saja. Mekanisme dan tata cara di pengurus maupun rekrutmen politik eksekutif dan legislatif itu juga menjadi regenerasi bagi kami, bukan hanya ketua umum saja," tutupnya.