Eksplorasi Blok Masela Harus Bermanfaat Untuk Warga Maluku
"Kami butuh kepastian tetap untuk kesejahteraan masyarakat Maluku itu apa? Itu yang kami ingin tahu secara transparan dan sejelas mungkin," kata Ketua Umum Formama, Arnold Thenu, seusai konferensi pers tentang Blok Masela di Jakarta, Minggu (17/11).
Arnold menjelaskan, persoalan megaproyek Liquid Natural Gas (LNG) Blok Masela yang di kalangan masyarakat Maluku disebut 'gas abadi', bukan sekadar Maluku mendapat berapa persen. Tapi juga bagaimana pengelolaannya juga melibatkan orang sekitar.
"Tapi tidak sesederhana itu, kenapa? Yang kami butuh kepastian tetap untuk kesejahteraan masyarakat Maluku itu apa?" ujarnya.
Terkait hal ini, lanjut Arnold, pihaknya bersama organisasi lain serta tokoh asal Maluku, akan melakukan audiensi dengan pihak terkait seperti, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, serta korporasi yang akan menggarap Blok Masela.
"Kami akan mendatangi pihak-pihak terkait dalam hal ini ESDM dan SKK Migas, berikut juga pihak investor dalam hal ini Impact dan Shell akan kami datangi untuk meminta kepastian," tuturnya.
Selain itu, Arnold merasa pemerintah pilih kasih dalam hal pembangunan Indonesia Timur yang hanya fokus di Papua. Padahal Maluku juga menempati posisi keempat daerah termiskin di Indonesia. Maka dari itu, ia meminta pemerintah merekrut sebanyak-banyaknya warga Maluku sebagai pekerja di Blok Masela.
"Kami minta minimal pekerja Maluku 70% yang kami minta. Kalaupun tidak ada yang signifikan, kami akan mengkaji kembali dan kami akan menentukan sikap politik sebagai anak cucu Maluku yang punya hak di Blok Masela," ucapnya