Penyebab Kanker, dari Keturunan Sampai Polusi Asap Kendaraan

Bandung, era.id - Kanker masih menjadi penyakit menakutkan yang sulit ditangani secara medis jika tidak terdeteksi secara dini. Selain jenisnya yang bermacam-macam, penyebabnya pun beragam. Dunia kedokteran mengidentifikasi penyebab kanker terdiri dari dua faktor: genetik dan nongenetik.

Spesialis bedah onkologi, dr. Yusuf Heriady, dr., Sp.B (K) Onk, mengatakan kanker sendiri didefinisikan sebagai benjolan di dalam tubuh. Kedokteran sering menyebutnya dengan istilah tumor.

Tumor terdiri dari tumor ganas dan tumor jinak. Tumor jinak ciri-cirinya dapat dilihat dari pertumbuhannya yang lambat, menetap di satu titik dalam jangka waktu lama, bahkan bisa bertahun-tahun. Tapi tumor jinak tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Karakter tumor jinak berbeda dengan tumor ganas alias kanker. Yusuf Heriady bilang, kanker tumbuh relatif cepat, merusak jaringan organ sekitar, menyebar ke mana-mana. Misalnya kanker payudara yang bisa menyebar ke paru-paru dan otak jika stadiumnya sudah lanjut, yakni 2 sampai 4.

"Penyebabnya ada dua secara garis besar. Pertama genetik dan nongenetik. Genetik yang diturunkan. Kalau ibu bapaknya menderita kanker secara genetik diturunkan 5-10 persen anaknya memiliki kelainan gen. Suatu saat nanti dia bisa jadi, dia benihnya sudah ada," terang Yusuf Heriady, saat ditemui era.id baru-baru ini.

Namun penyebab dari faktor genetik itu persentasenya 5-10 persen. Artinya ada 90 persen penyebab kanker yang berasal dari luar genetik atau keturunan. "Sisanya sekitar 90 persen dari nongenetik, tapi ada yang dari lingkungan tubuh sendiri, internal, ada yang dari luar tubuh atau eksternal."

Faktor internal, pada wanita, misalnya, penyakit kanker bisa disebabkan masalah hormon. Sedangkan faktor eksternal paling tidak ada tiga pemicu, yakni fisika, kimia, biologi.

Fisika, contohnya sinar matahari. Untuk orang tertentu yang memiliki kerentananan, sinar ultraviolet bisa menyebabkan terjadinya kanker kulit. Faktor fisika lainnya ialah radiasi nuklir atau bom atom seperti yang terjadi pada bencana pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, atau pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ukraina. Jenis kanker akibat radiasi nuklir atau bom atom ini antara lain kanker darah, tiroid, limfoma maligna (kanker kelenjar getah bening).

Pada faktor kimia, Yusuf Heriady menjelaskan bahwa lingkungan saat ini terancam berbagai macam polusi atau racun. Misalnya timbal akibat asap kendaraan bermotor, zat-zat yang terkandung di dalam makanan, dan lain-lain. Semua polutan yang masuk ke dalam tubuh akan memengaruhi proses metabolisme dan menghasilkan zat radikal bebas dalam tubuh.

"Zat radikal bebas merusak inti sel yang menyebabkan mutasi sel jadi kanker," terangnya. Lalu faktor biologi yang disebabkan makhluk hidup lainnya yang menyerang tubuh. Misalnya kanker leher rahim yang disebabkan virus human papiloma virus. Virus ini jug merusak DNA sehingga menimbulkan sel kanker.

Tag: sutopo purwo nugroho sakit kanker kesehatan