Lockdown Membawa Petaka untuk Warga Miskin India
Perdana Menteri India, Narendra Modi meminta maaf kepada warga India terkait kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah. Permohonan maaf ini Modi tujukan kepada warga miskin di negara tersebut.
Banyak warga miskin yang tak kebagian bahan makanan lantaran aksi borong dan harganya yang melambung di kota-kota besar seperti New Delhi dan Mumbai. Akhirnya mereka memutusan untuk kembali ke desa-desa asal mereka.
India telah menetapkan lockdown negara selama 21 hari ke depan untuk menekan penyebaran virus korona. Namun, kebijakan tersebut menjadi salah kaprah dan membuat jutaan warga eksodus. Banyak warga miskin yang takut mengalami kelaparan dan memutuskan untuk meninggalkan India demi melanjutkan hidupnya.
"Saya pertama-tama ingin meminta maaf kepada semua warga negara saya. Saya yakin kalian semua akan memaafkan saya. Saya harus mengambil keputusan yang telah membuat anda semua tak nyaman dalam berbagai cara, terutama para saudara dan saudariku yang miskin," kata Modi seperti dikutip Times India, Senin (30/3/2020).
Langkah ini terpaksa dibuat oleh Pemerintah India selama tiga pekan ke depan. Negara yang berpopulasi 1,3 miliar jiwa tersebut menjadi negara yang kacau balau saat ini.
Warga India (Straits Times)
"Untuk menyelamatkan India, untuk menyelamatkan setiap warga negara, untuk anda, keluarga anda. Setiap jalan, setiap kampung akan dilakukan lockdown. Langkah yang diambil sejauh ini akan memberi India kemenangan atas korona," lanjutnya.
Skema lockdown di India ini juga didukung dengan rencana subsidi sebesar 22,6 miliar dolar (Rp360 triliun) yang nantinya akan didistribusikan kepada orang miskin baik secara tunai atau dalam bentuk bahan makanan.
Sayangnya skema ini menurut beberapa pakar tidak relevan dan tidak cukup untuk 1,3 miliar warga. Dana yang dibutuhkan masih sangat kurang dan jauh dari kata cukup untuk 1,3 miliar jiwa di India.
"Tanpa itu, krisis pemerintah akan menjadi bola salju ekonomi, dan orang-orang tidak punya pilihan selain melanggar kebijakan," kata Abhijit Banerjee dan Esther Duflo, pemenang Hadiah Nobel bidang ekonomi, seperti dikutip dari Indian Express, Senin (30/3/2020).
Eksodus warga yang memilih untuk meninggalkan kota-kota besar menuju kampung halamannya atau negara tetangga memakan korban. Sedikitnya empat orang dinyatakan tewas akibat kecelakaan di jalan. Selain itu, seorang pria asal Uttar Pradesh meninggal dunia saat berjalan kaki sejauh 270 kilometer.
Pemerintah India juga memberi ancaman pidana dan denda bagi siapa saja warganya yang melanggar kebijakan tersebut, dengan ancaman dua tahun penjara dan denda yang tidak pasti nilainya.