Negara Bagian AS Galau Soal Pembatasan Sosial

California, Era.id - Pemerintah California dan Florida, dua negara bagian yang mengalami pertambahan jumlah kasus virus korona, menggunakan dua pendekatan yang berbeda dalam membuka daerahnya di tengah meningkatnya jumlah infeksi.

Gubernur negara bagian Florida, Ron DeSantis, mengatakan tidak akan ada rencana penerapan kembali pembatasan yang ketat. Sementara itu, Gubernur California, Gavin Newsom, memberi isyarat bahwa akan ada pengetatan pembatasan, terutama di area pantai, selama akhir pekan 4 Juli yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Hal ini terjadi ketika 18 negara bagian sedang memberi tenggang atau membatalkan upaya membuka kembali daerah mereka setelah kasus infeksi meningkat pesat.

Sebagai contoh, California memiliki 222.000 kasus virus korona --setengahnya tinggal di Los Angeles County-- dan pada Selasa ini mengumumkan adanya 6,367 kasus baru. Angka ini merupakan total terbanyak kedua di suatu negara bagian sejak pandemi terjadi.

Mendekati akhir pekan, Gubernur Newsom memperingatkan bahwa pihaknya terus mewaspadai aktivitas keluarga. Pertemuan keluarga, di mana keluarga-keluarga inti berkumpul dengan kerabat jauh mereka, kerap menjadi tempat di mana orang-orang menjadi lengah.

"Tidak hanya terjadi di bar, atau di jalanan di mana orang-orang melakukan protes, dan semacamnya itu," kata Newsom. Sang gubernur juga mengumumkan bahwa per hari Rabu ia akan pembatasan lain.

Sementara itu, di Florida, DeSantis memastikan bahwa negara bagiannya bisa menghadapi kenaikan kasus baru. Ia memastikan bahwa toko dan restoran tak perlu ditutup.

"Kita tidak akan kembali menutup semuanya," kata DeSantis seperti dikutip CNN. "Kenaikan kasus ini tidak disebabkan oleh orang-orang yang mulai kembali bekerja. Saat kalian melihat orang-orang muda, mereka sekadar berinteraksi sosial, dan itu sangat alamiah."

Sementara itu, pihak otoritas Disease Control and Prevention (CDC) mendorong anak-anak muda untuk mencegah persebaran virus dengan memakai masker ketika berada di luar rumah. "Bertanggungjawablah untuk meredam transmisi COVID-19 dan gunakan penutup wajah," kata Dr. Robert Redfield dari otoritas CDC.

Amerika Serikat telah melaporkan 2,6 juta kasus infeksi virus korona dan setidaknya 127.322 kasus kematian, menurut Universitas Johns Hopkins. Pemimpin negara bagian dan daerah telah mengatakan bahwa tingkat pertambahan kasus telah meningkat di sebagian besar area negara tersebut, yang sebagian besar diakibatkan oleh pertemuan-pertemuan, di rumah dan bar - yang disebut para ahli sebagai "area sempurna bagi penularan virus".

 

Diskusi bagaimana Amerika Serikat harus membuka daerahnya terjadi karena 36 negara bagian melaporkan adanya pertambahan kasus secara harian. Angkanya pun bertambah hingga 10 persen selama tujuh hari terakhir per Selasa, menurut data Universitas John Hopkins.

Hanya dua negara bagian saja yang jumlah kasus barunya turun lebih dari 10 persen selama tujuh hari terakhir, yaitu New Jersey dan Rhode Island.

Angka pertahanan kasus di AS memiliki dampak gelombang secara internasional. Uni Eropa, yang menutup batas negara akibat pandemi virus korona, telah menyetujui daftar 14 negara yang mereka perbolehkan mengirim wisatawan ke daratan Eropa. Amerika Serikat tidak termasuk ke dalam daftar tersebut.

Tag: korona