Kesulitan Pelacakan Kontak COVID-19 di Jawa Barat
Namun Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil menegaskan, pihaknya konsistensi melakukan pelacakan kontak. Konsistensi ini, kata Ridwan Kamil, menjadi salah satu faktor sebaran SARS-CoV-2 di Jabar terkendali.
"Setiap satu yang kena dan satu meninggal karena COVID-19, itu lingkungan keluarga, temannya, semuanya contact tracing. Itu jadi sudah jadi standar prosedur gugus tugas. Makanya (sebaran COVID-19) agak terkendali karena kami agresif (dalam pelacakan kontak)," kata Ridwan Kamil, baru-baru ini.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani mengatakan, menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien positif adalah upaya strategis guna menyetop penularan.
"Pelacakan kontak didahului dengan mengidentifikasi kontak erat selama 14 hari ke belakang dari dilakukannya swab test. 14 hari ini dianggap sebagai masa inkubasi terpanjang COVID-19," kata Berli.
Berli mengatakan, setiap orang yang diketahui berkontak dengan pasien positif COVID-19 akan dites dan diminta mengisolasi diri. Namun, melacak kontak pasien terkonfirmasi positif bukan hal mudah. Salah satu kendala adalah memastikan semua kontak erat terindentifikasi by name by address.
"Komunikasi dengan kontak kunci atau orang yang paling mengetahui dengan siapa saja dan kapan terjadi kontak jadi kendala kami. Begitu juga kecepatan dan ketepatan penetapan kontak," ucapnya.
Komunikasi yang efektif dan persuasif, kata Berli, amat penting guna menyelesaikan kendala dalam pelacakan kontak. Indentifikasi pun mesti dilakukan secara sistematis berdasarkan kronologis kejadian.
"Saat ini, rasio pelacakan kontak Jabar ada di angka 25,12. Kami juga terus meningkatkan pelacakan kontak yang disertai dengan tes, baik rapid test maupun swab test," katanya.
Dalam pelacakan kontak, gugus tugas provinsi melibatkan banyak pihak. Mulai dari TNI/Polri, Satpol PP, gugus tugas kabupaten/kota, trisula desa, pegawai kelurahan, sampai relawan. Keterlibatan banyak pihak diharapkan dapat meningkatkan rasio pelacakan kontak di Jabar. Supaya rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus.