Najib Razak Hadapi Putusan Pengadilan 1MDB Hari Ini

ERA.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak hari inii, Selasa (28/7/2020) akan mendengarkan putusan pengadilan atas jeratan kasus korupsi miliaran dolar dari pendanaan investasi 1MDB.

Putusan pengadilan hari ini akan menjadi bukti kualitas independensi hukum di Malaysia lima bulan setelah aktifnya pemerintahan baru. Partai Malaya yang dikomandani Najib memimpin aliansi pemerintahan, hanya dua tahun setelah gugur dalam pemilihan tahun 2018 akibat kekecewaan publik atas skandal 1MDB.

Seperti diberitakan Associated Press, Najib, yang mengenakan masker dan jas berwarna krem, saat memasuki ruang pengadilan, sementara kerumunan pendukungnya menunggu di luar. Beberapa dari mereka memakai baju bertuliskan "bosku."

Pria berumur 67 tahun itu menulis di Facebook Senin malam lalu bahwa ia siap untuk bertarung hingga akhir. Ia akan naik banding bila dinyatakan bersalah, dan menduga bahwa jaksa pun akan naik banding bila ia dinyatakan bebas.

"Sejak hari pertama, saya sudah bilang bahwa ini kesempatan untuk membersihkan nama baik saya," tulisnya. "Apapun keputusan Pengadilan Tingga besok bukanlah akhir dari segalanya. Setelah ini, kita akan menuju ke Pengadilan Kasasi. Saya siap."

Najib menghadapi total 42 dakwaan dalam lima pengadilan korpusi terpisah sehubungan dengan skandal 1MDB. Bahkan jika didakwa bersalah dalam pengadilan pertama saja, ia bisa diancam penjara selama beberapa tahun.

Para analis berkata bahwa keputusan hari ini bisa mempengaruhi pengadilan Najib lainnya, sekaligus mengirim sinyal ke komunitas bisnis mengenai independensi sitem hukum di Malaysia dalam menangani kejahatan keuangan internasional.

Dakwaan hakim juga akan menjadi ujian bagi Perdana Menteri Muyiddin Yassin, yang pernah dipecat sebagai wakil menteri Najib pada 2016 karena membeberkan skandal 1MDB, namun, saat ini bergantung pada partai yang dipimpin Najib.

Partai Malaya Najib adalah blok politik terbesar di aliansi nasionalis Malaysia, yang terbentuk pada Maret lalu pasca kup politik di partai Muhyiddin melengserkan pemerintahan reformis sebelumnya.

Najib membentuk 1MDB beberapa saat setelah diangkat sebagai PM pada tahun 2009. Proyek ini digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Malaysia.

Namun, proyek pendanaan ini justru mengantongi utang yang menggunung. Pihak investigator Amerika Serikat menuduh bahwa setidaknya 4,5 miliar dolar, atau setara Rp66 triliun, telah dicuri dan digelapkan oleh orang-orang terdekat Najib untuk mendanai film-film Hollywood dan pembelian hotel, kapal mewah, karya seni, perhiasan, dan berbagai barang mewah lainnya. Lebih darii 700 juta dolar lainnya dari dana tersebut konon juga digelapkan melalui akun bank Najib.

Istri Najib dan beberapa anggota partainya juga dituduh melakukan korupsi. Najib, yang ayah serta pamannya merupakan perdana menteri kedua dan ketiga Malaysia, menyangkal adanya perbuatan korupsi tersebut. Ia menyebut bahwa pengadilan yang sedang ia jalani merupakan serangan politik atas dirinya.