Sibuk Tangani COVID-19, Jangan Lupakan Ancaman Resesi Ekonomi
ERA.id - Ketua MPR, Bambang Soesatyo mengingatkan pemerintah perlunya keseimbangan dalam menangani persoalan kesehatan sekaligus perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Kesehatan tentunya tetap menjadi prioritas, sebab hanya dengan kondisi sehat maka persoalan ekonomi menjadi mudah ditangani.
"Pengalaman sejumlah negara menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Tidak sedikit negara yang lebih mengutamakan penanganan kesehatan pada akhirnya menghadapi persoalan ekonomi yang kompleks, bahkan sampai terjadi resesi," kata Bamsoet sapaan akrabnya dalam Sidang Tahunan MPR yang disiarkan secara virtual di Youtube DPR RI, Jumat (14/8/2020).
Ia menilai langkah pemerintah yang mensinergikan kebijakan pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19 dianggap tepat. Karena persoalan ekonomi dan kesehatan tak dapat dipisahkan dari penanganan COVID-19.
Bamsoet menyebutkan Organisasi Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi mencatat pandemi COVID-19 semakin mem buat dunia terseret dalam jurang resesi terburuk di luar periode perang dalam 100 tahun. Karena dampaknya yang buruk, maka pemulihannya akan lambat dan krisisnya akan berdampak lama,
"Jika tidak diatasi, efek domino resesi akan menyebar ke berbagai sektor, mulai dari macetnya kredit perbankan hingga lonjakan inflasi yang sulit dikendalikan atau sebaliknya deflasi yang tajam karena perekonomian tidak bergerak," kata Bamsoet.
Ia menjelaskan bila neraca perdagangan minus maka akan secara langsung berimbas pada cadangan devisa. Dampaknya akan membuat peningkatan pengangguran, anjloknya pendapatan, peningkatan angka kemiskinan, hingga merosotnya harga aset.
"Saatnya kita bergotong royong terus mendukung kebijakan pemerintah yang telah melakukan langkah konkrit mendorong peningkatan ekonomi sektor riil," kata Bamsoet.