Profesi Unik yang Cuma Ada di India, Ada Jasa Pengorek Kotoran Telinga, Sampai Antar Bekal

ERA.id - Jika telingamu bermasalah, dokter THT menyarankan jangan menggunakan cotton bud atau korek telinga, sebab itu berbahaya. Tapi di India, itu tak jadi soal. Ada pengorek tai telinga keliling di sana.

Pembersih telinga? Bukan. Pengorek tahi telinga. Sebab ukuran bersih tidaknya, belum ada jaminan. Para pengorek tai telinga ini, biasanya berada di sekitaran Taj Mahal, sungai Gangga, museum, atau kuil-kuil bersejarah.

Sebagai tukang korek tahi telinga, seharusnya mereka ada jaminan steril. Tapi, sebaliknya, mereka menggunakan tangan telanjang untuk memegang telinga. Belum diketahui, mereka habis berbuat apa dengan tangannya.

Alat yang mereka gunakan juga cukup sederhana. Dari video Youtube Syahputra Kembaraen, tampak tukang korek tai telinga ini hanya bermodal pengorek besi, pinset, kapas, dan cairan tetes telinga yang belum jelas uji klinisnya.

Cara kerjanya sederhana, yakni ambil batang besi, lalu tangannya memegang telinga, dan besi masuk ke dalam lubang telinga untuk mengorek tai yang ada.

Kalau kotorannya terasa keras, mereka akan memakai obat tetes untuk melembutkan kotoran kuping supaya gampang diambil. Hasilnya, tai yang mereka sudah ambil dari dalam telinga, disimpan di celana dan tangan tanpa ragu-ragu.

Penasaran seperti apa? Lihat ini:

>

Dabbawala atau pengantar makanan

Selain itu, ada juga profesi pengantar bekal, seperti dalam film "The Lunchbox" yang dibintangi oleh aktor ternama India yang baru saja meninggal, Irrfan Khan.

Film itu mengisahkan jasa pengantar bekal makan siang, atau dikenal dengan nama Dabbawala atau dalam bahasa India berarti pria pengantar bekal. Kata ini berasal dari dabba yang artinya wadah penyimpanan.

Dalam film "The Lunchbox", kita dapat melihat bagaimana Dabbawala bertugas mengantar bekal makanan dari rumah penyewa jasa ke kawasan perkantoran atau mengantar kepada orang yang dituju. Jasa ini telah ada di Mumbai semenjak tahun 1890.

Sejarahnya, pernah ada seorang pekerja di daerah Persi yang ingin memakan masakan rumah di kantornya. Kemudian dia meminta seseorang untuk menjemput makanannya ke rumah, dan mengantar ke kantornya. Akhirnya, orang-orang jadi ingin mencontoh keinginan itu agar praktis. 

Dabbalawa di Mumbai (Facebook)

Karena banyaknya peminat yang menggunakan jasa ini, seorang pria bernama Mahadeo Havaji Bachche, menjadikannya peluang usaha. Dia membuat jasa pengiriman dengan mempekerjakan sekitar 100 pria untuk mengantar bekal dari rumah ke kantor.

Setelah lebih dari 125 tahun, Dabbawala telah beranggotakan 5.000 orang dengan mengantarkan lebih dari 350.000 bekal setiap harinya. Dan satu orang Dabbawala biasanya membawa 30-40 paket makanan

Dabbawala akan mulai bekerja pada pukul 9 pagi dengan melapor ke stasiun yang dia tuju. Kemudian dia datang ke rumah penyewa dan mengambil bekal yang telah disiapkan dalam rantang.

Setelah itu, para Dabbawala itu akan bertemu dengan Dabbwala lain dan mengelompokannya berdasarkan lokasi yang dituju. Setelah dipilah, para Dabbawala akan berpencar dan mengantar bekal sesuai alamat. Biasanya para dabbawala bersepeda atau naik kereta menuju tujuan pengiriman bekal.

Dabbalawa di Mumbai (Facebook)

Bukan cuma mengantar makan siang saja, para Dabbawala juga akan membawa rantang kosong dan mengantarnya kembali ke rumah penyewa jasa untuk menghindari kesalahan dalam pengiriman.

Walau telah banyak jasa antar makanan yang lebih maju, eksistensi Dabbawala tidak pernah pudar. Mereka dikenal sangat tepat waktu dan sigap di Mumbai yang terkenal semrawut.

Bahkan dalam studi yang dilakukan Harvard Business School pada tahun 2010, diterakan bahwa dalam 6 juta transaksi, hanya ada satu kesalahan saja.

Sampai sekarang, warga Mumbai masih menggunakan jasa dabbawala untuk mengantarkan bekal makan siang mereka. Soal biaya, jasa ini dihargai sekisar USD 12-15 atau mulai Rp 180 ribuan per bulan.