Viral Video Penjemputan Paksa Warga yang Usap Liur Jenazah COVID-19, Ini Faktanya
ERA.id - Video penjemputan remaja putri oleh tim gugus tugas penanggulangan COVID-19 viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengklarifikasi isi video yang viral itu. Saat itu, Dinkes sedang menjemput seorang yang dinyatakan positif COVID-19 tapi masih melakukan aktivitas sehari-hari. Tim lalu melakukan penjemputan paksa terhadap seorang remaja putri beserta ibunya. Ibunya tersebut merupakan seorang warga Batam yang sempat dicari karena mengusap air liur dari jenazah pasien COVID-19.
Ibu berinisial HS tersebut kata Didi sudah dicari sejak pekan lalu, pada saat di rumah duka YHG, pasien COVID-19 yang telah meninggal dunia. Namun pada kesempatan itu, HS diduga kabur dan tidak ikut dievakuasi beserta 23 orang lainnya. Saat ini mereka sudah berada di RSKI Galang untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu, RSKI Pulau Galang Kota Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan pengamanan ketat untuk pasien bandel seperti melawan petugas.
- Pertamina Rugi, Kinerja Ahok Disorot
- 9 Cara Video Call WhatsApp Sampai 50 Orang
- Hukuman Mati Menanti Otak dan Algojo Penembakan Maut di Kelapa Gading
- Meninggal Dunia, Jaksa Fedrik Adhar Pernah Tangani Kasus Novel Baswedan Sampai Ahok
- Karyawati Otak Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading, Motifnya Karena Sakit Hati
Saat ini ada warga berinisial HL yang memiliki tendensi melawan petugas Gugus Tugas daerah setempat, dan saat ini sedang menunggu hasil tes usap COVID-19.
"Solusi saya, kalau uji usap selesai, saya tegaskan, kalau memang negatif saya pulangkan. Kalau positif masukkan dalam ruangan tertutup. Saya kunci," kata Direktur RSKI, Kolonel Khairul Ihsan Nasution di Batam, Selasa (25/8/2020).
Saat ini, kata dia, RSKI memang tidak memiliki fasilitas pengamanan ketat. Namun pihaknya akan memodifikasi sesuai kebutuhan. HL merupakan kerabat dekat warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal beberapa waktu lalu. HL mengaku telah membalurkan air liur jenazah YHG ke mukanya.
HL, juga sempat menghilang saat Gugus Tugas hendak mengevakuasi dirinya dan warga lain yang terlibat dalam pemulangan paksa jenazah YHG.
Saat ini HL telah berada di RSKI bersama anaknya. Namun ia menolak tetap berada di ruangan, melainkan berjalan-jalan hingga ke pos depan RSKI COVID-19 Pulau Galang.