Warga Syiah Peringati Hari Asyura di Tengah Pandemi
ERA.id - Ribuan warga Syiah dengan mengenakan sarung tangan dan masker membanjiri kota Karbala di Irak pada hari Minggu untuk menandai hari Asyura di tengah pandemi COVID-19.
Hari Raya Asyura yang jatuh pada hari ke-10 bulan Muharram, diperingati tiap tahun guna mengenang tragedi pembunuhan cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 Masehi.
Biasanya, jutaan warga Syiah dari seluruh dunia berduyun-duyun ke kuil berkubah emas tempat jenazah Imam Hussein dimakamkan, untuk berdoa, menangis, dan mengenan penderitaan Imam Hussein. Namun, berbeda dengan tahun ini yang sedang dilanda pandemi COVID-19 di seluruh dunia, peringatan tahun ini menjadi sepi.
Di Najaf, Irak, pada hari-hari biasa di masa berkabung menjelang Hari Asyura, Sayyid Sahib Al-Yasseri, membeli nasi, daging, dan bahan makanan lainnya di pagi hari. Nantinua bahan ini dimasak untuk makan malam yang disajikan kepada kerabat yang menghadiri pertemuan peringatan malam hari.
Dengan berbalut pakaian berwarna hitam, ia dan yang lainnya mendengarkan tilawah Alquran, ceramah agama dan renungan malam. Beberapa bahkan menutup wajah dengan telapak tangan saat menangis.
"Ada air mata dan patah hati bagi Imam Hussein,” kata Al-Yasseri, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (31/8/2020).
Lebih sedikit peziarah tahun ini karena pihak berwenang di Irak, dan negara-negara mayoritas Syiah lainnya, mengimbau warga agar di rumah saja. Iran yang biasanya mengirim puluhan ribu peziarah ke Karbala, juga sedang dilanda pandemi dengan lebih dari 21.000 kematian akibat virus korona.
Di Afghanistan dan Pakistan, otoritas kesehatan telah melaporkan penurunan kasus virus baru tetapi keamanan dan kesehatan tetap menjadi perhatian utama, karena Asyura sering dibarengi dengan aksi kekerasan terhadap warga Syiah.
Banyak yang memilih pertemuan keluarga yang diperkecil tetapi beberapa prosesi menuju Ashoura melihat ribuan orang muncul, dan kerumunan yang lebih besar diperkirakan terjadi pada hari Minggu.
Di Lebanon yang dilanda krisis Hizbullah dan Amal, membatalkan prosesi Asyura yang besar-besaran.
Di Pakistan, menjelang Hari Ashura ribuan minoritas pengikut Syiah berkumpul di berbagai bagian negara, di tengah penurunan kematian dan infeksi COVID-19.
Dalam pidatonya di sebuah pertemuan pengikut Syiah di kota Multan, Menteri Luar Negeri, Shah Mahmood Qureshi, meminta orang-orang untuk mematuhi aturan jarak sosial ketika mereka merayakan Hari Ashura.
Pasukan keamanan dikerahkan di sekitar tempat ibadah Syiah untuk membantu mengamankan demonstrasi publik yang menjadi sasaran kelompok militan di masa lalu.