7 Fakta Isabella Guzman, Psikopat Cantik Tetap Tersenyum Walau Bunuh Ibunya
ERA.id - Sosok Isabella Guzman masih menjadi sorotan. Beberapa akun TikTok, Instagram hingga YouTube mengunggah video dirinya saat di pengadilan. Padahal viralnya kasus gadis pembunuh ibunya ini sudah terjadi 2013 silam.
Namun kisah ini kembali dibahas lantaran gadis tersebut memiliki wajah yang cantik, tetapi psikopat dan pembunuh berdarah dingin. Saat dipersidangan, terlihat Isabella mengenakan baju tahanan warna oranye.
Wanita asal Colorado, Amerika serikat ini memasang pose bercanda, menunjuk-nunjuk matanya dengan jari, dan kembali tersenyum. Ekspresinya yang tertawa itu membuat publik heran.
Kasusnya telah berangsur tujuh tahun silam pada 28 Agustus 2013 yang saat itu dirinya berusia 18 tahun. Namun, kasusnya jadi viral lagi belakangan ini dan menjadi sorotan warganet. Berikut fakta-fakta Isabella Guzman si psikopat cantik yang tetap tersenyum walau sudah membunuh ibu kandungnya sendiri yang dilansir dari Daily Mail.
1. Anak broken home
Isabella Guzman adalah seorang anak broken home. Ayah dan ibunya bercerai sejak dia masih kecil. Isabella dan ibunya, Yun-Mi Hoy kerap bertengkar, apalagi semenjak ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy.
2. Mengidap skizofrenia paranoid
Dalam kesaksiannya, Dr. Richard Pounds mengatakan jika Isabella didiagnosis mengidap skizofrenia paranoid semenjak menjadi broken home. Gejala utama skizofrenia paranoid adalah delusi dan halusinasi.
"Ada tanda-tanda halusinasi yang jelas. Dia menatap ke ruang hampa, berbicara dengan orang-orang yang tidak ada, dan dia menertawakan dirinya sendiri," kata Dr. Richard Pounds.
3. Kerap bertengkar dengan ibunya
Isabella semakin sering melawan dan bertengkar dengan ibunya. Diduga dia kesal dengan ibunya yang menikah lagi. Sehari sebelum membunuh ibunya, Isabella bertengkar hebat. Isabella juga sempat mengirimkan email kepada ibunya yang berisi "Kau akan menebusnya".
Ketika menerima email tersebut, ibunya sempat menelpon pihak kepolisian dan meminta datang ke rumahnya. Hingga akhirnya, polisi datang memenuhi permintaan ibunya.
Polisi datang dan tidak menemukan perdebatan atau kekacauan di rumah itu. Namun, polisi memperingatkan Isabella jika ibunya bisa saja mengusirnya dari rumah akibat perilaku yang diperbuat.
4. Menikam ibunya sebanyak 151 kali
Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima. Kala itu, ayah tiri Isabella, Ryan Hoy ada disana dan mencoba membuka pintu kamar mandi, namun Isabella mendorong dengan punggungnya.
Lalu, Ryan Hoy melaporkan kejadian tersebut dengan menelpon 911. Ketika polisi tiba, mereka menemukan jasad Yun-Mi Hoy dengan tubuh telanjang di kamar mandi lantai dua dengan kondisi banyak luka robek dan tusukan. Isabella menikam ibunya sebanyak 151 kali. Bagian yang ditikam adalah wajah dan leher hingga membuat ibunya meninggal dunia di tempat kejadian pada pukul 10:28 malam.
5. Ditangkap dan menebar senyuman di persidangan
Isabella Guzman ditangkap polisi di garasi parkir. Dia didakwa secara resmi di pengadilan Arapahoe, namun hakim terpaksa menunda tanggal pengadilan sampai sore hari karena Isabella Guzman menolak untuk keluar dari sel penjara.
Pada awal persidangannya, dia tersenyum dan memasang wajah di depan kamera ruang sidang. Isabella ditahan tanpa ikatan dan menghadapi dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan dua dakwaan kejahatan kekerasan.
6. Dinyatakan tidak bersalah karena mengalami gangguan jiwa
Isabella Guzman telah membunuh ibu kandungnya di rumah mereka pada Agustus 2013. Pada Desember 2013, ia dinyatakan tidak bersalah. Pada saat persidangannya berlangsung, seorang hakim meninjau hasil evaluasi itu dan memutuskan bahwa Isabella tidak bersalah dengan alasan gangguan jiwa. Isabella tidak diberikan hukuman penjara, melainkan dikirim ke rumah sakit jiwa.
7. Dikirim ke rumah sakit jiwa
Gadis kelahiran tahun 1995 ini dibawa ke rumah sakit jiwa di Institut Kesehatan Mental Colorado di Pueblo untuk dievakuasi. Pihak kejaksaan, George Brauchler mengatakan ini adalah kasus pembunuhan yang mengerikan dan kejam yang dilakukan seorang anak perempuan terhadap ibu kandungnya.
"Tetapi sistem kami adalah sistem yang tidak hanya sarat dengan hukuman atau penjara, tetapi juga terikat pada keadilan, dan kamu harus melihat komponen ini, yaitu kesehatan mental," tegas George Brauchler.