Trump Bercerita Bagaimana Cara Kim Jong-un Membunuh Pamannya Sendiri
ERA.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat postingan di Twitter, yang lagi-lagi memicu reaksi netizen. Ia menulis bahwa dunia tidak boleh meremehkan Kim Jong Un.
"Kim Jong Un dalam kesehatan yang baik. Jangan pernah meremehkan dia!" tulis Trump di akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump, Kamis (11/9/2020).
Bukan Trump namanya jika tak membuat kontroversi. Kicauannya di platform burung biru itu pun jadi perbincangan. Alasannya karena sehari sebelumnya, kabar kedekatan kedua pemimpin negara ini banyak soroti setelah buku baru karya Bob Woodward yang berjudul Rage ramai dibahas.
Bob adalah jurnalis terkenal dari AS dan berjasa besar dalam mengungkap skandal Watergate yang melibatkan Presiden Richard Nixon di tahun 1972, bersama rekannya Carl Bernstein. Keduanya saat itu bekerja sebagai jurnalis di harian The Washington Post.
Baca Juga : Balas Dendam AS Atas Tragedi 11 September
Dalam buku yang akan segera rilis tersebut, jurnalis yang lahir pada 26 Maret 1943 itu menulis bahwa Kim pernah menceritakan soal pembunuhan pamannya kepada Trump. Bahkan, dikutip Washington Post, Trump juga mengatakan bahwa Kim "memberi tahu saya segalanya" dan bahkan memberi presiden Trump gambaran tentang bagaimana Kim membunuh pamannya sendiri.
Eksekusi paman ipar Kim yang juga pejabat senior pemerintah, Jang Song-thaek, telah menjadi kabar utama di berbagai media pada 2013. Ia dieksekusi karena dicurigai tidak setia kepada rezim saat itu.
Selain soal itu, buku itu juga disebut berisi 18 wawancara Woodward dengan Donald Trump selama periode 5 Desember 2019 hingga 21 Juli 2020. Wawancara itu direkam oleh Woodward dengan izin Trump, menurut CNN yang memperoleh salinan dari rekaman audio.
Dilansir Independent, Woodward juga menulis bahwa Trump terkesan dengan Kim ketika dia pertama kali bertemu dengannya di Singapura pada 2018.
Woodward juga dilaporkan sempat membaca 25 surat antara Trump dan Kim dalam beberapa tahun terakhir. Trump selama ini menyebut surat-surat itu sebagai "surat cinta".
Menurut CNN, yang mengklaim memperoleh transkrip dari dua surat, Kim menyebut Trump sebagai "Yang Mulia" dalam surat itu. Kim juga menggunakan bahasa yang berbunga-bunga ketika menjelaskan hubungannya dengan Trump, jelas media itu.
"Bahkan sekarang saya tidak dapat melupakan momen sejarah ketika saya memegang tangan Yang Mulia dengan kuat di lokasi yang indah dan sakral saat seluruh dunia menyaksikan dengan penuh minat dan berharap untuk menghidupkan kembali kehormatan hari itu," tulis Kim dalam salah satu surat setelah pertemuan pertama dengan Trump di Singapura.
Trump dan Kim pernah bertemu sebanyak tiga kali di tiga wilayah berbeda, yaitu di Singapura, Vietnam dan Zona Demiliterisasi yang membagi Korea Utara dan Selatan. Itu merupakan salah satu momen bersejarah yang berhasil dicapai AS dan untuk dunia.