Taliban Masih Berharap Afghanistan Menjadi Negara Islam
ERA.id - Perundingan damai antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban saat ini sedang berlangsung. Taliban mengungkapkan beberapa syarat bila ingin rekonsiliasi, salah satunya adalah penegakan syariat Islam di negara tersebut.
Seorang pejabat senior Taliban mengatakan bahwa organisasinya akan mengupayakan pemerintahan yang berdasarkan syariat Islam dalam perundingan damai dengan pemerintah Afganistan.
Suhail Shaheen, anggota delegasi Taliban dalam perundingan tersebut, mengungkapkan kepada NHK bahwa persyaratan untuk sebuah perjanjian gencatan senjata tengah dalam pembahasan. Organisasi Islam garis keras itu masih berharap agar Afghanistan menjadi negara Islam
Shaheen menegaskan bahwa pemerintah Afganistan melanjutkan proses dialog tersebut. Pernyataan itu mengindikasikan bahwa Taliban tidak akan menerima perundingan tersebut diintervensi oleh pihak ketiga seperti Amerika Serikat, meski ia tidak menyebutkan secara spesifik negara tertentu.
"Seorang pejabat pemerintah Afganistan mengungkapkan kekhawatiran bahwa perundingan ini akan terhalang oleh ideologi Islam fundamental yang diusung Taliban," ujarnya, seperti dikutip dari NHK, Senin (14/9/2020).
Perundingan damai putaran pertama antara pemerintah Afganistan dan Taliban telah dimulai di ibu kota Qatar, Doha, pada Sabtu (12/9).
Perhatian terpusat apakah perundingan tersebut akan menghasilkan perjanjian untuk mengakhiri pertempuran di Afganistan yang telah berlangsung sejak beberapa pekan setelah serangan teroris 11 September 2001 di AS.
Taliban pernah berkuasa di Afganistan dari tahun 1996 hingga 2001.