Donald Trump Sempat Ejek Joe Biden karena Selalu Pakai Masker
ERA.id - Donald Trump, yang pada Kamis (1/10/2020) petang waktu AS mengaku positif terinfeksi COVID-19, sempat meledek lawannya dalam pilpres AS 2020, Joe Biden, karena terus-terusan memakai masker
Berdiri di podiumnya pada debat pertama pilpres AS, Selasa (29/9.2020), Trump memberi alasan kenapa ia jarang terlihat memakai masker seraya menunjukkan masker hitam yang ia taruh di balik saku jasnya.
Namun, tak berhenti di situ. Ia membandingkan dirinya dengan Biden yang selalu tampil memakai masker saat berada di depan publik.
"Saya tidak memakai masker seperti dia [Biden]," kata Trump. "Setiap saat kamu melihatnya, dia memakai masker. Kamu harus berbicara 200 kaki darinya. Dia muncul dengan masker terbesar yang pernah saya lihat."
Dalam debat pilpres di kota Cleveland, Ohio, AS, itu, salah satu rombongan Trump adalah penasihat seniornya, Hope Hicks, yang pada Kamis dikabarkan positif terinfeksi COVID-19.
Menurut laporan Bloomberg, selama menjadi audiens di lokasi debat, tidak semua anggota rombongan Trump memakai masker. Ada pula yang melepaskan maskernya ketika mereka duduk. Bahkan, tawaran masker dari seorang dokter Klinik Cleveland, salah satu penyelenggara debat Selasa malam itu, juga ditampik.
Menanggapi terinfeksinya Presiden Trump oleh COVID-19, pemimpin redaksi koran China Global Times menuliskan di Twitter bahwa sang Presiden, dan istrinya, "kena getah karena bermain-main dengan COVID-19."
Sebelumnya, Donald Trump sering menuduh bahwa COVID-19 berasal dari China dan kerap memanggil penyakit ini "virus China", sesuatu yang mendapat sanggahan keras dari otoritas China dan banyak ahli di bidang kesehatan.
Kasus pertama Infeksi COVID-19 Amerika Serikat diidentifikasi pada tanggal 15 Januari. Dua bulan kemudian, banyak penumpang di sebuah kapal pesiar di California diketahui terinfeksi COVID-19 dan saat itu kurva kasus COVID-19 di AS terus menanjak.
Saat ini, Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak. Berdasarkan pencatatan Johns Hopkins University, per Jumat (2/10/2020), sudah ada 7,27 juta warga AS yang terinfeksi, dan di antaranya 207.808 warga telah wafat akibat COVID-19.
Preisden Trump terus disorot atas kebijakannya mengendalikan wabah COVID-19 di AS. Sebuah buku yang ditulis oleh jurnalis kawakan Bob Woodward menuliskan bahwa Trump dengan sengaja "tidak membesar-besarkan" dampak virus korona, meski sejak Februari lalu ia sudah menyadari bahwa virus ini sangat mematikan. Ia sendiri mengaku berbuat demikian karena tidak ingin "menimbulkan kepanikan" di antara warganya.