Mengenal 4 Jenis Psikologi Kepribadian Manusia, Kamu yang Mana?
ERA.id - Ada empat jenis psikologi kepribadian manusia. Pembagian tipe kepribadian ini pertama kali diperkenalkan Hippocrates pada medio 370 SM dalam bentuk unsur: panas, dingin, kering, dan basah.
Dunia psikologi kemudian mengembangkannya menjadi 4 jenis kepribadian yang dikenal hari ini. Masing-masing yaitu sanguinis, melankolis, plegmatis dan koleris.
Ada 4 jenis psikologi kepribadian manusia. Lantas seperti apa 4 tipe kepribadian ini?
1. Sanguinis
Seorang sanguinis pada dasarnya merupakan individu yang gemar berbicara, menjalin relasi, ekspresif, dan memiliki kecenderungan ingin jadi pusat perhatian.
Ciri-ciri orang dengan kepribadian sanguinis antara lain:
Senang menceritakan apa pun
Seorang sanguinis sangat suka mengutarakan gagasan maupun hal-hal yang mereka rasakan. Mereka begitu terbuka untuk menceritakan persoalan hidupnya, bahkan pada orang yang belum lama dikenal.
Mereka akan sangat antusias bercerita tentang hal apa pun, dan senang jika orang lain mendengarkan. Umumnya, mereka sangat percaya bahwa dirinya merupakan pusat perhatian di lingkungan pekerjaan maupun sosial. Sifat ini tak jarang membuat mereka menjadi jumawa dan enggan mendengarkan pendapat orang lain, sebab merasa pendapat mereka adalah yang terbaik.
Mudah berteman
Sanguinis senang menjalin relasi dengan siapa pun. Mereka dapat berteman dengan mudah. Umumnya, mereka memiliki pembawaan yang ramah, serta mudah memikat hati setiap orang. Tak heran, banyak orang yang senang berteman dengan sanguinis.
Kegemaran sanguinis dalam menjalin relasi juga tidak lepas dari rasa ingin tahunya yang besar pada lingkungan dan orang-orang baru yang mereka temui. Namun, jika teman bicaranya dianggap membosankan, seorang sanguinis akan dengan mudah berpaling ke orang lain. Meski mereka memiliki banyak teman, sanguinis juga akan mudah merasa kesepian karena semua jalinan relasi yang ia jalani didasarkan pada pola hubungan transaksional.
Gemar berkelompok
Kegemarannya dalam menjalin relasi dan rasa ingin tahunya yang tinggi, membuat sanguinis kerap menjajal satu komunitas ke komunitas lain demi memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan menjalin relasinya yang besar.
Memiliki energi yang besar
Sanguinis umumnya diberkahi semangat dan energi yang meluap-luap. Sebab, untuk dapat bercerita panjang lebar dan melakukan beragam kegiatan di banyak kelompok, dibutuhkan energi yang tidak sedikit.
Sanguinis dapat dengan mudah melakukan banyak kegiatan dalam sehari, berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mengisi kesehariannya. Energinya yang besar membuat sanguinis terlihat seperti orang yang tidak pernah lelah dalam menjalani aktivitas.
Optimis di atas segalanya
Para sanguinis percaya bahwa hidup adalah pengalaman menyenangkan yang harus dinikmati. Rasa optimisme yang tinggi, membuat mereka memilih untuk melihat sisi baik dalam kehidupan.
Impulsif
Sanguinis sangat sulit mengendalikan keinginan mereka, bahkan tak jarang keputusan mereka yang serba impulsif, mendadak dan kerap didasari pemikiran yang tidak matang, dapat merugikan diri mereka sendiri.
Mereka rentan terjebak pada aktivitas maupun hal yang dapat merusak kehidupan serta karier yang telah dibangun. Selain itu, sanguinis juga memiliki mood yang mudah berubah sehingga mereka rentan mengalami depresi.
Profesi sanguinis
Berdasarkan sifat mereka yang optimis, extrovert dan gemar menjalani relasi, profesi yang cocok dijalani sanguinis antara lain aktor, pengacara, direktur atau pemimpin perusahaan, pimpinan badan penanggulangan bencana, art director, hingga manajemen pemasaran.
2. Melankolis
Seorang melankolis umumnya memiliki sifat mendasar seperti introvert, pemikir, pemalu, sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, dan cenderung kurang percaya diri.
Ciri-ciri orang dengan kepribadian ini antara lain:
Pemikir
Berhati-hati, teliti, dan tidak gegabah dalam melakukan suatu tindakan merupakan ciri-ciri mendasar seorang melankolis. Mereka merupakan pemikir sejati yang berusaha menganalisis setiap tindakan yang akan diambil.
Kurang percaya diri
Di lingkungan pergaulan, seorang melankolis dikenal sebagai sosok yang pemalu. Karena kurangnya rasa percaya diri, sebagian besar melankolis lebih memilih menjauh dari hiruk-pikuk keramaian.
Sangat hati-hati
Seorang melankolis juga begitu berhati-hati dalam bersikap dan mengutarakan gagasan, meski gagasan mereka nyatanya sangat diperlukan.
Sikap ini bak pedang bermata dua, sebab karena terlalu berhati-hati, orang dengan kepribadian melankolis cenderung kurang responsif, tidak tegas, dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
Perfeksionis
Sifat sangat berhati-hati tersebut membuat melankolis cenderung perfeksionis dan sangat efisien dalam mengerjakan hal yang mereka cintai. Individu melankolis merupakan orang yang setia pada pekerjaan dan sangat berorientasi pada tujuan sehingga kebanyakan hal yang mereka kerjakan selalu optimal.
Inovatif
Individu melankolis cenderung inovatif dalam menghadapi masalah yang rumit. Tak heran, banyak dari mereka dapat menghasilkan karya-karya hebat di bidang pekerjaan masing-masing.
Sulit berteman
Meski demikian, seorang melankolis bukanlah penjalin relasi yang ulung. Mereka akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman-teman dekat yang ketimbang bertemu orang baru.
Nyaman dengan rutinitas
Seorang melankolis umumnya merupakan individu yang nyaman dengan rutinitas dan kebiasaan yang membuat mereka merasa aman. Kebanyakan dari mereka tidak dapat membayangkan hidup dengan cara lain.
Memendam rahasia
Seorang melankolis lebih memilih menyimpan rapat kehidupan pribadi mereka. Sebab hal ini, mungkin hanya orang terdekat saja yang mengetahui kepribadian sebenarnya seorang melankolis.
Tenang
Selain itu, seorang melankolis juga kerap memperlihatkan dirinya sebagai sosok yang tenang. Mereka bahkan dapat bersikap tenang dalam situasi yang umumnya membuat orang lain terguncang. Kebanyakan dari mereka merupakan orang yang mencintai kedamaian.
Profesi melankolis
Berdasarkan karakteristik mereka, pekerjaan yang cocok dilakoni seorang melankolis antara lain pekerjaan yang membutuhkan daya analisis tinggi dan loyalitas yang besar, seperti analis keuangan, ilmuwan, ahli kesehatan, seniman, penulis, sejarawan, hingga pekerja sosial.
3. Plegmatis
Diperkirakan sekitar 35 persen individu dari jumlah populasi dunia memiliki kepribadian plegmatis. Individu dengan kepribadian ini merupakan tipe orang yang tak suka memancing keributan. Mayoritas mereka lebih memilih mengalah dan berdamai demi menghindari konflik berkepanjangan.
Individu plegmatis memiliki pembawaan yang santai dan cinta damai. Umumnya, mereka memiliki hubungan yang baik dengan keluarga termasuk tetangga. Selain itu individu dengan kepribadian plegmatis dikenal sebagai seorang yang sabar dan lembut.
Meski demikian, hal buruk menjadi seorang plegmatis yaitu kerap memendam perasaan sehingga dapat berdampak buruk bagi diri sendiri.
Ciri-ciri plegmatis secara umum, antara lain:
• Berpikir cermat sebelum bertindak.
• Memiliki pengendalian diri yang kuat.
• Tak suka basa-basi.
• Tak sulit diajak berdamai.
• Bijaksana.
• Mencintai rutinitas.
• Menghindari konflik.
• Tidak suka didesak.
• Lihai menyembunyikan perasaan.
• Sering menunda-nunda sesuatu dan cenderung lari dari tanggung jawab.
Profesi plegmatis
Sebab sifatnya, para plegmatis sangat cocok menjalani pekerjaan seperti perawat, guru, psikolog, dan konselor.
4. Koleris
Logis, fokus, madiri dan keras kepala, demikian gambaran umum seorang koleris. Sebab sikapnya tersebut, para koleris kerap dipilih menjadi seorang pemimpin.
Sifat buruknya hanyalah jika pekerjaan berjalan lambat, para koleris kerap menyelesaikannya dengan emosional.
Ciri-ciri Koleris antara lain:
• Optimis
• Mandiri dan bebas
• Berkemauan keras dan tegas
• Bekerja menggunakan target
• Penuh keyakinan
• Cepat tanggap dalam keadaan darurat
• Sigap dalam mengambil keputusan
• Tidak membutuhkan teman
• Praktis dalam mencari solusi
Pekerjaan koleris
Soal pekerjaan, seorang koleris cenderung menyelesaikan sesuatu dengan caranya sendiri. Selain itu, mereka juga senang mengatur orang lain, kendatipun tidak senang diatur.
Individu koleris cocok ditempatkan di bidang teknologi, statistik, teknik dan bidang pemrograman.