Jimly Asshiddiqie: Penjara untuk Penjahat, Bukan untuk yang Berbeda Pendapat
ERA.id - Anggota DPD RI, Jimly Asshiddiqie mengkritik aksi aparat yang menangkap rarus demonstran hingga tokoh dan aktivis yang menolak UU Cipta Kerja. Menurut Jimly, penjara untuk penjahat, bukan orang beda pendapat. Karena penjara-penjara sudah penuh (over capacity).
Jimly mengatakan, penjara di berbagai penjuru negeri telah penuh, bahkan beberapa juga sudah kelebihan muatan hingga 208 persen.
Kondisi lebih memprihatinkan disebutkan oleh Jimly terjadi di kota-kota besar. Kapasitas penjara sudah mencapai 300 persen.
"Sekarang, penjara di mana-mana sudah penuh, kelebihan penghuni sudah 208 persen. Bahkan di kota-kota besar sudah 300 persen," kata Jimly melalui akun Twitter miliknya @jimlyas, Jumat (16/10).
Jimly meminta agar penjara-penjara tersebut diperuntukkan bagi mereka yang melakukan tindak kejahatan, bukan orang-orang yang berbeda pandangan dengan pemerintah juga ikut dibekuk dan dipenjarakan sehingga menambah penuh penjara.
"Maka peruntukkanlah penjara bagi para penjahat saja, bukan untuk orang yang berbeda pendapat," ungkapnya.
Jimly pun memberikan masukan untuk menangani orang-orang yang berbeda pendapat. Menurutnya, pemerintah tak perlu melakukan penahanan terhadap mereka. Namun, cukup dengan mengajak mereka berdiskusi.
"Mereka yang beda pendapat cukup diajak dialog dengan hikmah untuk pencerahan," tandasnya.