Tiga Paslon Diisukan Bersatu "Keroyok" Danny-Fatma, IAS Angkat Bicara

ERA.id - Berkembang isu soal Pilkada Makassar, bahwa tiga pasangan calon yakni Appi-Rahman, Ical-Fadli, dan None-Zunnun berkomplot "mengeroyok" pasangan nomor urut 1, Danny-Fatma.

Bukan tanpa alasan. Hal itu sejalan dengan berbagai survei yang menempatkan Danny-Fatma di urutan teratas dan di urutan kedua, bercokol nama Appi-Rahman yang didukung mantan wapres Jusuf Kalla dan pengusaha kondang Aksa Mahmud. Hasil survei itu bisa dilihat lewat CRC dan SMRC.

Sementara posisi ketiga dan keempat, menempatkan nama Deng Ical-Fadli yang didukung Ilham Arif Sirajuddin serta None-Zunnun yang diendorse Syahrul Yasin Limpo juga Nurdin Halid. Praktis, posisi tiga dan empat ini diisukan akan bersatu dengan nomor urut 2 (Appi-Rahman) dalam hal menghimpun kekuatan. Apalagi di Pilkada Makassar, IAS dan Ical sudah dikenal resisten dengan Danny.

Desas-desus itu pun semakin menguat tatkala mantan Wali Kota Makassar dua periode, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), menanggapi hal tersebut. Menurutnya, isu bergabungnya ia ke slaah satu paslon adalah kabar bohong.

IAS juga membeberkan ada upaya jahat dari oknum untuk menjegal maupun menumbangkan paslon usungan PDIP, Hanura dan PKB tersebut. Kata IAS yang membekingi Deng Ical-Fadli Ananda (Dilan), Dilan sudah diserang sejak pencalonan.

Diketahui, salah satu partai yang sempat mendukung Dilan, mengalihkan dukungan ke paslon lain. Itu menurut klaimnya. Lantas menjelang detik-detik pendaftaran pun, ada oknum yang mencoba membegal parpol yang kini menjadi pengusung paslon representasi Muhammadiyah-NU itu.

Terbaru, IAS mengungkapkan serangan datang dengan modus menyebar hoaks bahwa DILAN sudah buang handuk alias menyerah pada Pilwalkot Makassar 2020. Bahkan dirinya sendiri jadi korban isu bohong, di mana IAS disebut mengalihkan dukungan ke paslon lain. Begitu pula, upaya mem-framing dukungan lewat hasil survei yang di lapangan malah ditemukan berbeda.

"Serangan apapun itu, tetap sabar dan terus berjuang, yakin dan percaya bahwa perjuangan kita tidak akan sia-sia. Semakin kuat upaya jahat yang coba menumbangkan Dilan, terbukti tidak membuat kita hancur. Malah, kita semakin solid karena tahu dan paham bahwa banyaknya serangan itu karena ada yang panik dan khawatir atas dukungan DILAN yang semakin masif," jelas IAS.

Menurut dia, hal yang lumrah dalam politik bahwa serangan dengan berbagai cara akan semakin masif untuk menjatuhkan tatkala dukungan yang dimiliki terus bertambah besar. IAS menekankan yang paling penting sekarang adalah menjaga soliditas dan militansi relawan dalam mendukung dan memenangkan DILAN. 

"Intinya, kita jangan terprovokasi. Tidak perlu merespons serangan itu, yang utama adalah menjaga soliditas. Mari fokus bekerja untuk menggalang dukungan yang lebih besar lagi, kita buktikan kekuatan rakyat ada bersama Dilan, kita buktikan bahwa orang biasa juga punya hak dan bisa menjadi wali kota," tutupnya.