Mensos: Narapidana Terorisme dan Korbannya Saling Memaafkan

Jakarta, era.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menginisiasi forum silaturahmi antara mantan narapidana kasus terorisme dengan korban terorisme. Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi untuk saling memaafkan. 

"Secara konseptual hadir pada hari ini mantan narapidana dan korbannya, kalau dalam Kemensos kita tak hanya mengenal satu sama lain, tapi juga menjembatani kehidupan masyarakat untuk bisa saling memaafkan dan saling membangun," kata Idrus di Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/2/2018). 

Selain itu, Idrus menuturkan, Kemensos ikut berperan dalam pemulihan sosial dari berbagai dampak peristiwa bencana maupun lainnya. "Peran Kemensos bukan hanya para korban dan keluarganya, tetapi juga para pelaku kepada korbannya," lanjut Idrus.

Baginya, pemerintah berperan untuk mengembalikan kehidupan sosial dari sisi pelaku maupun korban terorisme. Tak berhenti sampai di situ, Kemensos juga memungkinkan para korban maupun mantan narapidana terorisme untuk mengembangkan usaha produkti.

"Tentu kita pikirkan bagaimana kehidupan mereka ke depan bukan hanya jangka pendek, tetapi bagaimana instrumen negara seperti KIP dan KIS bisa memberikan bantuan bagi mereka untuk bisa naik kelas, sehingga memungkinkan baik keluarga mantan pelaku dan keluarga koban bisa membangun usaha produktif," jelas Idrus.

"Intinya konsep taaruf dengan tafakur bisa berjalan dengan baik," imbuhnya.

Sebelumnya, BNPT menggelar acara yang mempertemukan para mantan narapidana teror dan para korban terorisme (penyintas). Sebanyak 124 narapidana terorisme dan 51 korban dari aksi terorisme berkumpul. 

Sejumlah menteri dikabarkan hadir dalam acara itu. Di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menristek Dikti M. Nasir, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Menteri Koperasi Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. 

Tag: