Ini Perbedaan Revolusi Akhlak Rizieq Shihab dan Revolusi Mental
ERA.id - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menjelaskan perbedaan revolusi akhlak dan tidak revolusi mental. Menurut Rizieq, revolusi mental bersumber dari paham komunis.
Awalnya, Rizieq menjelaskan kepada jemaahnya pengertian revolusi sebagai perubahan secara cepat dan mendasar. Jika perubahan itu dilakukan secara perlahan, bukan revolusi.
"Dengar kata revolusi, wah, kalang kabut lagi. Revolusi, revolusi, revolusi. Revolusi itu perubahan drastis dan mendasar. Jadi kalau perubahan drastis itu, kemarin tukang bohong, hari ini perubahan drastis, enggak tukang bohong lagi," kata Rizieq kepada jemaahnya seperti dalam akun YouTube FPI, Front TV, Selasa (10/11/2020).
"Kalau dulu korupsi, sekarang enggak korupsi itu revolusi. Tapi, kalau kemarin tukang bohong, sekarang ngebohongnya dikurangin dikit-dikit, itu bukan revolusi," katanya.
Dia menyadari ada beberapa istilah revolusi. Namun, dia akhirnya memilih revolusi akhlak.
"Kenapa dipilih revolusi akhlak, kenapa bukan revolusi moral, revolusi budi pekerti, revolusi mental? Karena kata akhlak itu dipakai oleh Nabi kita Muhammad SAW. Enggak ada kata lebih baik dipilih kecuali kata yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW," katanya.
Sementara itu, Rizieq menyebut revolusi mental dicetuskan oleh peletak paham komunisme, Karl Marx.
Kenapa nggak pakai mental, kata mental dipakai oleh Karl Marx. Karl Marx yang pakai, gembongnya komunis. Makanya saya enggak pakai," ucapnya.