Pelantikan Uskup Qingdao Tandai Kesepakatan China-Gereja Katolik

ERA.id - Keuskupan Katolik di Qingdao, Provinsi Shandong, akhirnya memiliki uskup baru setelah menunggu sekian lama atas kesepakatan antara China dan Vatikan.

Uskup Thoman Chen Tianhao ditahbiskan di Keuskupan Qingdao pada Senin (23/11/2020).

Ini uskup pertama yang ditahbiskan setelah ada kesepakatan baru antara China dan Vatikan, demikian disampaikan ANTARA mengutip media resmi setempat, Selasa.

Chen telah diakui, baik oleh pemerintah China maupun Tahta Suci.

Oleh karena pandemi, seremonial pentahbisan berlangsung secara sederhana namun dengan tata cara yang hanya dihadiri 21 pastor dan 210 biarawan serta jemaat.

Uskup Fang Xingyao selaku Ketua Asosiasi Katolik Patriotik China (CCPA) sekaligus uskup pada Keuskupan Linyi, Provinsi Shandong, memimpin pentahbisan tersebut.

Chen (58) yang berasal dari Kabupaten Pingdu ditetapkan sebagai kandidat uskup di Qingdao pada 19 November 2019. Dia merupakan lulusan Seminari Shandong pada 1989.

China dan Vatikan bersepakat memperpanjang perjanjian sementara tentang pengangkatan uskup hingga dua tahun ke depan, demikian Kementerian Luar Negeri China pada 22 Oktober lalu.

Hal ini menjadi langkah maju dalam hubungan kedua belah pihak pada masa-masa yang akan datang.

Sebelumnya kedua belah pihak berselisih paham soal pengangkatan uskup. China bersikeras bahwa pengangkatan uskup menjadi kewenangannya. Tahta Suci tentu saja menolak karena pengangkatan uskup menjadi otoritasnya.

China memutuskan hubungan diplomatik dengan Vatikan pada 1951 setelah ada dugaan rencana pembunuhan terhadap pemimpin China yang melibatkan seorang pemuka Katolik.

Pada pekan lalu Kementerian Kehakiman China juga telah merilis aturan keagamaan yang baru dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan opini paling lambat hingga pertengahan Desember mendatang.