Banyak Pilih Staf Era Obama, Biden: Ini Bukan Periode Ketiga Obama
ERA.id - Dalam wawancara pertamanya sejak dinyatakan sebagai presiden-terpilih AS, Joe Biden menepis anggapan bahwa kabinetnya merepresentasikan "periode ketiga Obama".
Berbicara dengan host Lester Holt dalam acara TV NBC, Selasa (24/11/2020) malam waktu AS, Biden mengakui bahwa tantangan yang menantinya di depan terbilang unik dan ia berusaha lepas dari bayang-bayang sosok Barack Obama yang pernah ia dampingi sebagai wakil presiden AS pada tahun 2009-2017.
Wawancara tersebut juga terjadi di sela diumumkannya nominasi anggota kabinet Biden, yang kebanyakan merupakan bekas staf kabinet Obama.
"Ini bukan periode ketiga Obama. Kami menghadapi dunia yang sungguh-sungguh berbeda dari yang pernah dialami pemerintahan Barack Obama," kata Biden. "Presiden Trump telah mengubah lanskap (dunia)."
Biden menyatakan kabinetnya berusaha menjadi representasi seluruh "spektrum masyarakat Amerika Serikat sekaligus spektrum dari Partai Demokrat." Ia bahkan mengaku mempertimbangkan menunjuk politisi Partai Republik yang jelas-jelas telah mendukung Trump.
"Saya ingin menyatukan negeri ini," kata Biden.
Dalam wawancara itu, Biden juga menyatakan tidak akan menggunakan Kementerian Kehakiman AS "sebagai kendaraan" untuk menyidik catatan finansial dan sangkaan kongkalikong dengan pihak asing yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump. Presiden Trump kemungkinan besar akan menghadap banyak gugatan persidangan karena setelah keluar dari Gedung Putih, seorang presiden AS akan kehilangan hak impunitasnya.
Biden tidak berharap pemerintahannya tidak ikut campur dalam rangkaian gugatan terhadap Trump tersebut.
"Saya telah membaca adanya beberapa investigasi yang berjalan di tingkat negara bagian. Tak ada yang bisa atau tidak bisa saya lakukan."
Sang presiden-terpilih mengakui bahwa agenda pemerintahannya bersifat "progresif". Dan ia membuka kemungkinan untuk berkonsultasi dengan pesaingnya dalam kaukus Partai Demokrat terdahulu, seperti Elizabeth Warren dan Bernie Sanders, yang memiliki haluan politik kiri yang lebih radikal.
Namun, politisi-politisi yang lebih condong ke spektrum kiri, seperti Ilhan Omar, Rashida Tlaib dan Alexandria Ocasio Cortez, mengaku khawatir bila Biden akan memilih mantan kepala staf wakil presidennya dulu, Bruce Reed, untuk mengepalai Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB). Mereka menyebut Reed "punya antipati terhadap program asuransi ekonomi" yang diperlukan para kelas pekerja As.
Menyusul disahkannya masa transisi kekuasaan oleh Badan Layanan Umum (GSA) AS, Biden mengakui bahwa surat yang merupakan pengakuan pertama terhadap hasil Pilpres AS itu diberikan dengan tulus. "Mereka telah berupaya agar saya mendapatkan laporan khusus presiden," kata Biden.
"Kami telah mulai bekerja dengan tim COVID-19 Gedung Putih. Tidak hanya untuk membagikan vaksin korona, kami juga berupaya agar warga AS bisa benar-benar diimunisasi."
Rabu ini Biden rencananya akan menyampaikan pidato Thanksgiving dari tempat tinggalnya di Wilmington, Delaware. Ia, seperti disampaikan The Guardian, akan berbicara mengenai "pengorbanan yang harus diberikan warga Amerika selama masa liburan dan bagaimana semua warga As mampu melampaui krisis (COVID-19) bersama-sama."