Pesta Seks Didatangi Polisi, Politisi Kabur Lewat Pipa Pembuangan
ERA.id - Politisi senior dari partai Fidesz di Hungaria baru-baru ini mengundurkan diri setelah ketahuan melanggar aturan karantina wilayah di Belgia demi menghadiri sebuah "pesta seks", seperrti disebut media setempat.
Politisi bernama Jozsef Szajer merilis pernyataan yang membenarkan ia hadir dalam sebuah "pesta kalangan terbatas", yang oleh polisi diketahui diikuti oleh 20 orang, termasuk beberapa diplomat.
Seperti diberitakan di CNN, (1/12/2020), yang mengutip juru bicara kantor kejaksaan Kota Brussel Sarah Durant, polisi pada Jumat pukul 21.30 mendapat keluhan akan adanya aktivitas keramaian dari dalam sebuah apartemen. Padahal saat itu Kota Brussel sedang menerapkan jam malam sehubungan dengan pandemi virus korona.
Polisi lantas menemukan 20 orang sedang berada dalam apartemen yang dimaksud. Di antara mereka ada dua orang, berusia 43 dan 33 tahun, yang bekerja sebagai diplomat.
Seorang saksi mata juga mengaku melihat "seseorang kabur lewat pipa pembuangan."
"Tangan pria itu berlumuran darah. Kemungkinan ia terluka saat berusaha kabur. Di ranselnya juga terdapat narkotika," kata Durrant menyampaikan keterangan dari sang saksi mata.
Kantor Kejaksaan Kota Brussel menjelaskan bahwa Szajer, yang bekerja sebagai wakil Hungaria di Parlemen Uni Eropa, diperiksa atas sangkaan kepemilikan narkotika. Namun penyelidikan kriminal baru akan dilakukan bila imunitas diplomatik yang bersangkutan dicabut oleh otoritas terkait.
Szajer sendiri membantah bahwa ia mengonsumsi narkotika. Ia juga mengaku sangat menyesal telah melanggar protokol COVID-19. Dalam pernyataannya ia menawarkan pada polisi untuk melakukan tes narkotika kepadanya, namun, hal itu tidak dilakukan oleh para polisi.
Acara pesta-pesta yang dihadiri Szajer itu melanggar aturan jam malam di Kota Brussel. Tiap pelanggar aturan akan dikenai denda hingga 300 dolar As.
Szajer adalah anggota dari partai politik Fidesz yang dipimpin oleh Perdana Menteri Viktor Orban yang mengikuti paham nasionalis. Szajer adalah salah satu orang yang mendukung pengesahan undang-undang yang mengatakan bahwa pernikahan yang sah di negara itu hanyalah pernikahan antara laki-laki dan perempuan.
Szajer sebelum mengundurkan diri merupakan utusan Hungaria dalam Parlemen Uni Eropa dan duduk dalam komite luar negeri parlemen tersebut.