Alami Trauma Parah, Perjuangan Ifan Seventeen Pulih dari Sakitanya Kehilangan Dylan Sahara dan Rekan Satu Bandnya

ERA.id - Ifan Seventeen mengaku sempat melakukan hal aneh demi mengatasi trauam di dalam dirinya. 

Trauma yang menimpa dirinya ini berkaitan erat dengan peristiwa di tahun 2018. Saat itu Ifan dan bandnya, Seventeen mengisi sebuah acara di Tanjung Lesung. 

Ketika tampil gelombang tsunami menghantam dan menghancurkan panggung Seventeen saat itu. Dari kejadian tsunami itu, Ifan harus kehilangan sahabatnya di grup Seventeen dan juga istri tercintanya, Dylan Sahara. 

Ifan yang saat itu kebingungan mencari rekan setim dan istrinya meminta agar tetap waras dan bisa sadar dirinya harus tetap melanjutkan hidup. 

“Terakhir, tuh, Dylan. Dylan enggak ada, itu asli... Waktu itu, kan, hujan lebat di Anyer kiri gue laut, kanan kayak gunung-gunung gitu. Yang pertama kali gue doakan adalah, 'Ya, Allah, jangan sampai gue gila,” kata pria bernama asli Riefian Fajarsyah, dikutip dari kanal YouTube Ussy Andhika Official, Kamis (3/12/2020). 

Menyadari orang-orang tercintanya telah pergi, Ifan pun dilanda trauma yang mengganggu kehidupannya. Ia sempat melakukan banyak cara agar bisa menerima dan melanjutkan kehidupannya. 

Ifan juga mengatakan selama proses healing dirinya menyadari trauam bukan cuma menyerang mentalnya saja, tetapi juga fisik. “Badan capek, Bu,” kata Ifan. 

Lebih lanjut Ifan tidak mencoba melawan rasa traumanya yang dialami. Ia justru mencoba berdamai dengan keadaan dirinya saat itu. Hal ini pun berdampak dengan kegiatan aneh yang ia terus lakukan sepanjang hari. 

“Gue maunya tidur satu hari full. Tidur gue, dari pagi sampai besok pagi, benar-benar enggak beranjak dari tempat tidur. Besok maunya tidur, tapi di dalam mobil di luar rumah. Tidur gue di luar rumah. Dua minggu itu gue,” ungkap Ifan Seventeen. 

Bukan hanya itu saja, hal aneh yang dialaminya ini juga terjadi tengah malam. Ifan bercerita saat itu jam 1 malam ia terbangun dari tidur dan ingin keliling tol Jakarta hingga pagi.

Meski harus melalui proses yang panjang dan tergolong aneh dalam proses penyembuhan trauma, Ifan menegaskan hal ini justru berhasil dan ia lalui.