Vaksinasi COVID-19 Kloter Pertama Akan Diprioritaskan untuk Pulau Jawa dan Bali
ERA.id - Sebanyak 1,2 juta vaksin COVID-19 dari Sinovac tiba di Bandara Sorkarno-Hatta, Cengkareng pada 6 Desember dengan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER dengan cargo khusus melalui rute Jakarta-Beijing-Jakarta.
Juru bicara vaksin COVID-19 Bambang Heriyanto menjelaskan 1,2 dosis vaksin dalam bentuk jadi itu rencananya akan diproritaskan untuk didistribusikan ke seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
"Untuk vaksin 1,2 juta dosis dalam kemasan produk jadi ini akan didistribusikan dan digunakan di tujuh provinsi Jawa dan Bali," ujar Bambang saat dihubungi, Jumat (11/12/2020).
Sementara untuk kloter kedua vaksin COVID-19 dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi yang rencananya datang pada bulan Januari 2021, akan didistribusikan ke 27 provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali.
Bambang menjelaskan, untuk sasaran kebutuhan vaksin COVID-19 di tiap kabupaten dan kota akan disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Data sasaran dan kebutuhan vaksin per kabupaten/kota telah disiapkan yang selanjutnya data sasaran ini akan by name dan by address, disiapkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Bambang.
Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) ini menambahkan, seluruh vaksin COVID-19 dari Sinovac baik kloter pertama maupun kedua baru dialokasikan untuk program pemerintah atau tidak berbayar.
"1,2 juta dosis vaksin dan 1,8 juta masih masuk program pemerintah, yang diberikan secara gratis untuk sasaran penerimanya," kata Bambang.
Bambang mengatakan, untuk tahap awal, penerima vaksin COVID-19 dari Sinovac akan dipriotaskan bagi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas Pelayanan kesehatan. Namun, penyuntikan baru dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).
"Vaksinator yang menyuntikkan vaksin COVID-19 di seluruh Indonesia juga telah disiapkan dan dilatih khusus oleh Kementerian Kesehatan RI," kata Bambang.