Pencurian Dokumen Pfizer/BioNTech Bikin Rantai Pasok Vaksin Korona dalam Bahaya

| 10 Dec 2020 20:21
Pencurian Dokumen Pfizer/BioNTech Bikin Rantai Pasok Vaksin Korona dalam Bahaya
Ilustrasi vaksin COVID-19 Pfizer. (Dok. ANTARA)

ERA.id - Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech pada Rabu (9/12/2020) mengumumkan bahwa dokumen mereka yang berisi detail pengembangan vaksin COVID-19 telah diakses secara ilegal oleh para peretas. Celah keamanan itu terjadi saat dokumen disimpan di sistem komputer badan regulator obat di Eropa.

Pernyataan tersebut mengonfirmasi pengumuman dari Badan Obat Eropa (EMA), beberapa jam sebelumnya, bahwa institusi pengawas obat dan makanan Uni Eropa tersebut telah menjadi korban serangan siber.

Pfizer dan BioNTech yakin tidak ada data pribadi para relawan uji klinis yang berpotensi terekspos dan EMA telah memastikan "bahwa serangan siber itu tak akan mempengaruhi proses evaluasi (vaksin) yang sedang berlangsung."

Seperti disampaikan Reuters, Kamis, belum jelas bagaimana serangan itu terjadi dan kapan ia dilakukan. Identitas pelaku dan informasi lainnya juga masih belum diketahui.

Sejumlah ahli berpendapat bahwa dokumen yang sampai ke institusi regulator kemungkinan besar memuat informasi yang sangat berharga bagi negara maupun perusahaan manapun yang saat ini sedang mengembangkan vaksin korona baru.

"Data yang dikumpulkan ke institusi regulator semacam itu mencakup informasi rahasia tentang vaksin, mekanisme kerja, efektivitas, resiko, dan kemungkinan efek sampingnya, termasuk juga aspek-aspek khusus seperti bagaimana ia harus ditangani," kata Marc Rogers, pendiri kelompok relawan CTI-League yang berusaha menangkal serangan siber yang dipicu oleh pandemi COVID-19.

"Dokumen semacam itu juga mencantumkan informasi detail mengenai siapa pihak yang terlibat dalam rantai suplai distribusi vaksin, sehingga makin menambah resiko serangan terhadap proses pengadaan vaksin ini."

Pfizer dan BioNTech meyakini sistem komputer mereka sejauh ini belum pernah menjadi sasaran peretasan.

Juru bicara BioNTech menolak berkomentar. Pfizer tidak merespon permintaan komentar dari Reuters.

Saat ini vaksin Pfizer/BioNtech menjadi kandidat terdepan dalam upaya mengendalikan pandemi korona. Vaksin ini sudah mulai diberikan ke populasi Inggris.

Rekomendasi