CCTV Tol Jakarta-Cikampek Jadi Bukti 'Kunci' Tewasnya Laskar FPI, Tak Rusak Tapi...
ERA.id - Komnas HAM memanggil Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur terkait CCTV tol Jakarta-Cikampek yang menjadi tempat kejadian perkara penembakan enam orang laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) pada 7 Desember dini hari lalu.
Subakti membantah jika ada yang menyebut CCTV di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek dalam keadaan rusak. Dia menegaskan semua CCTV berfungsi dengan baik.
"CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak. CCTV kita itu semuanya berfungsi," ujar Subakti di Kantor Komnas HAM, Senin (14/12/2020).
Hanya saja, kata Subakti, 227 CCTV yang berada di Tol Jakarta-Cikampek ada 23 CCTV yang terganggu pengiriman datanya dikarenakan faktor cuaca. Tepatnya, CCTV yang berada di KM 48, 49 hingga 72.
"CCTV tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu di 23 CCTV dari KM 48, 49, sampai 72. Itu hanya yang di lajur sementara yang di gerbang sebelumnya semua ada," tegasnya.
Subakti menambahkan, di luar 23 CCTV tersebut, gangguan terjadi sekitar pukul 05:00 WIB hingga keesokan harinya. Namun dia membenarkan jika tidak ada rekaman yang diambil lewat 23 CCTV.
"Kalau di 23 titik itu engga kekirim data. Enggak ada rekaman," katanya.
Sementara, saat disinggung lebih jauh mengenai gangguan ini, Subekti enggan menjelaskan lebih jauh. Namun, dia menilai hal ini mungkin saja terjadi. Apalagi, saat itu kondisinya sedang hujan.
"Ya kalau di lapangan bisa aja kan di sana ada kerjaan karena banyak kendaraan yang lewat. Pada saat itu kebetulan hari Minggu menjelang Senin itu ramai, hujan juga jadi kami agak terhambat," paparnya.