Pemerintah Optimis PPKM Mampu Turunkan Lonjakan Kasus COVID-19 Lebih dari 20 Persen
ERA.id - Pemerintah optimis dapat menurunkan lonjakan kasus aktif COVID-19 melalui kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mulai berlaku pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 berharap, kasus aktif dapat ditekan hingga 20 persen.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, berdasarkan pengalaman pengetatan kegiatan masyarakat saat periode libur panjang bulan September 2020, lonjakan kasus aktif COVID-19 berhasil ditekan hingga 20 persen. Oleh karena itu, dia berkeyakinan, dengan PPKM, kasus aktif bisa tekan lebih jauh lagi.
"Kalau pada saat itu terjadi penurunan sekitar 20 persen, kita berharap bahwa periode ini presentase yang kita turunkan jauh lebih besar lagi," ujar Doni di diskusi yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (7/1/2021).
Doni menambahkan, pada pengalaman September 2020 ketika terjadi lonjakan kasus baru. Saat itu pemerintah pusat dan daerah menyusun strategi untuk melakukan pembatasan. Hal tersebut itulah yang mendasari pemerintah melakukan PPKM untuk menekan lonjakan kasus saat ini, khususnya pasca libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
"Pengalaman kita ketika pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersama-sama melakukan upaya pembatasan bulan September tahun lalu. Dari angka 67 ribu kasus aktif, kita bisa tekan sampai dengan 54 ribu, selama kuang lebih satu setengah bulan," kata Doni.
"Pengalaman yang lalu ini kita ulangi kembali lewat pembatasan. Dan kita harapkan presentasinya bisa lebih besar dibandingkan pada periode September dan November awal lalu," imbuhnya.
Selain PPKM, Doni mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 juga menghidupkan kembali posko COVID-19 di daerah-dareah. Hal ini penting dilakukan, sebab menurutnya, banyak masyarakat yang mulai abai terhadap protokol kesehatan. Akibatnya kasus aktif melonjak tinggi.
Dia mengatakan, dengan diaktifkannya kembali posko COVID-19, diharapkan peningkatan kasus aktif di daerah dapat ditekan. Doni menegaskan, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan merupakan kunci keberhasilan memutus rantai penularan COVID-19.
"Kalau ini bisa dilakukan, maka kami yakin kasus aktif yang selama ini cukup tinggi bisa kita tekan kembali," ujarnya.