Mirip Lockdown Wuhan, Kota di China Diisolasi di Tengah Lonjakan COVID-19
ERA.id - Pemerintah China telah menerapkan penguncian total (lockdown) terhadap sebuah kota berpenduduk 11 juta orang di kawasan Provinsi Hebei, demikian dilaporkan CNN, (8/1/2021).
Penduduk Kota Shijiazhuang saat ini telah dilarang untuk keluar kota. Jalanan raya ditutup, sementara stasiun kereta dan bis berhenti beroperasi. Seluruh penerbangan pesawat dibatalkan.
Penguncian wilayah dilakukan setelah adanya 117 infeksi positif Coronavirus Disease (COVID-19) - 67 di antaranya tanpa gejala - di Kota Shijiazhuang pada Rabu. Secara nasional, China menemukan 123 kasus infeksi lokal pada hari itu, menjadi angka kasus tertinggi sejak Oktober lalu.
Sejak 2 Januari, Provinsi Hebei telah menemukan 304 kasus positif korona, sebagian besar terjadi di Kota Shijiazhuang, demikian dilaporkan CNN mengutip data pemerintahan setempat.
Kota Shijiazhuang sendiri terletak 289,6 kilometer di sebelah barat daya Beijing, atau bisa ditempuh selama 3 jam perjalanan darat dari ibu kota China tersebut.
Dalam konferensi pers, Kamis, pejabat setempat mengumumkan bahwa seluruh warga dilarang melakukan perjalanan ke luar kota, kecuali untuk urusan darurat. Perkumpulan juga dilarang, sementara sekolah ditutup.
Pembatasan ini pun menjadi salah satu penerapan paling ketat yang dilakukan China sejak negeri Tirai Bambu ini berhasil menekan wabah infeksi korona pada Maret tahun lalu. Penguncian wilayah di Zhijiazhuang juga mengingatkan khalayak atas lockdown yang terjadi di Kota Wuhan, tempat di mana virus korona terdeteksi pertama kali di bulan Desember 2019.
Wabah di Shijiazhuang terjadi beberapa pekan sebelum Tahun Baru China, salah satu momen paling penting di kebudayaan China. Jutaan orang biasanya melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lain untuk mengunjungi keluarga.
Tahun lalu, pemerintah China mengisolasi Wuhan dua hari sebelum Tahun Baru China. Namun, jutaan warga kala itu telah terlanjur pergi keluar kota, sehingga berpotensi menyebarkan virus ke kota-kota tujuan mereka.
Untuk mencegah terjadinya hal serupa, tahun ini pemerintah daerah telah meminta warga untuk menguurngkan niat kembali ke kampung halaman. Pejabat pemerintahan dan BUMN pun diminta untuk tidak pulang ke kampung halaman, kecuali mendapat ijin khusus.