Sejumlah Penerima Vaksin COVID-19 Laporkan Efek Samping, Apa Saja?

ERA.id - Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Riau menerima laporan bahwa sejumlah penerima vaksin COVID-19 di daerah tersebut mengalami efek samping setelah vaksinasi COVID-19, namun sifatnya ringan sehingga tidak menimbulkan pengaruh merugikan tubuh.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) di Pekanbaru, Kamis (28/1) menyatakan berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Riau hingga kini belum ada penerima vaksin mengalami gejala efek samping berat.

Gejala yang muncul rata-rata ringan, di antaranya seperti mengantuk dan pegal di lengan yang disuntik. "Namanya disuntik pasti pegal (lengan)," katanya dikutip dari Antara, Jumat (29/1/2021).

Selain itu, efek samping ringan lainnya adalah meriang, yakni berasa tidak enak badan dan terasa demam. Penerima vaksin ada yang mengalami demam satu hingga dua hari. Namun, Indra Yovi mengatakan efek samping meriang lumrah terjadi pada manusia saat vaksinasi.

"Kemudian meriang ringan satu hari sampai dua hari, itu biasa. Seperti anak disuntik ada yang seperti itu, meriang 1-2 hari, habis itu baik-baik saja," kata Indra Yovi.

Ia mengatakan Satgas COVID-19 Riau terus berupaya meningkatkan jumlah penerima vaksinasi, terutama untuk sasaran pertama, yaitu sumber daya manusia tenaga kesehatan atau Nakes. Mulai 28 Januari ini, lanjutnya, pemberian vaksin CoronaVac dosis kedua telah dimulai.

Distribusi vaksin secara bertahap dilakukan ke seluruh 12 kabupaten dan kota. Sejauh ini, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama baru berlangsung di tiga daerah, yakni Kota Pekanbaru, Kampar, dan Pelalawan. Menurut dia, sejauh ini realisasinya baru dua daerah yang mencapai 30 persen.

"Dari laporan Dinas Kesehatan Riau, untuk pencapaian target yang bagus baru dua daerah yaitu Pelalawan dan Kampar karena di atas 30 persen. Kota Pekanbaru sendiri masih di bawah 30 persen, artinya pemberian vaksinasi di Pekanbaru harus digenjot lagi untuk ke nakes," katanya.