Solo Mulai Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dosis Kedua

| 28 Jan 2021 21:03
Solo Mulai Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dosis Kedua
Sekda Kota Solo mendapat suntikan vaksin dosis kedua, Solo. (Dokumentasi Pemkot Solo)

ERA.id - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo memulai vaksinasi dosis kedua untuk para tenaga kesehatan (nakes). Pada hari pertama ini, DKK menyuntik vaksin Sinovac dosis kedua untuk 41 orang.

Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan hari ini ada 41 orang yang disuntik dosis kedua. Rinciannya, 11 tokoh masyarakat di kota Solo yang berasal dari berbagai unsur, dan 30 nakes.

”Hari ini kami memulai sesi kedua,” ucap Siti Kamis (28/1).

Terkait penyuntikan vaksin dosis pertama, saat ini DKK Solo terus melakukan konsolidasi dengan fasilitas kesehatan (faskes). Jika pada tahap pertama vaksinasi dilayani di 33 faskes, kini pada tahap kedua ada 38 faskes yang akan melayani penyuntikan.

”Kami rasa ke depan sasarannya lebih banyak. Jadi kami putuskan tambah lima faskes yang melayani penyuntikan vaksinasi,” kata Siti.

Sehingga Kota Solo melibatkan hampir semua faskes untuk penyuntikan vaksin Sinovac ini, termasuk RS Mata, RS Gigi dan Mulut serta RS Onkologi. ”Kalau 38 faskes ini semua melayani penyuntikan vaksin, saya rasa sudah sesuai dengan perbandingan jumlah penduduknya,” jelasnya.

Berdasarkan data dari DKK Solo, hingga saat ini sudah ada 8.058 nakes yang mendapatkan suntikan vaksin. Sementara itu, jumlah nakes yang terdata Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi yakni 10.725 orang. Hal ini sesuai dengan data Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) milik Kemenkes.

”Sisanya ada yang masih tunda dan ada yang dibatalkan. Kalau tunda karena kondisi kesehatannya, seperti masih pilek atau tekanan darahnya tinggi. Tapi kalau yang dibatalkan karena kondisinya tidak memungkinkan divaksin, seperti sedang menyusui atau punya komorbid,” katanya.

Saat ini DKK Solo berusaha untuk menyelesaikan penyuntikan vaksin dosis pertama hingga selesai secepatnya. Sampai saat ini sudah 82,45 persen dari total nakes yang divaksin. ”Kami sudah berupaya melakukan percepatan. Termasuk mengupayakan vaksin bagi nakes yang belum dapat e-tiket dari Kemenkes, tapi mereka harus terdata di SDMK dulu,” kata Siti.

Rekomendasi