Duh! Kata dr Reisa Jumlah Kasus Aktif COVID-19 di RI 2 Kali Kapasitas Penonton GBK
ERA.id - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia sangat besar hingga mencapai lebih dari 175.000 kasus.
Saking besarnya, Reisa menganalogikan jumlah pasien yang masih terjangkit COVID-19 di Indonesia itu melebihi dua kali jumlah kapasitas penonton di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
"Jumlah yang banyak sekali untuk dirawat. Apabila dapat diibaratkan jumlah ini dua kali lebih besar dari kapasitas penonton Stadion Gelora Bung Karno (GBK)," kata Reisa dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/2/2021).
Angka kasus aktif menunjukkan jumlah pasien yang masih terkonfirmasi virus corona dan belum dinyatakan sembuh. Pasien tersebut berada di Rumah Sakit atau sedang menjalani isolasi mandiri.
Reisa mengatakan, jumlah kasus aktif yang tinggi menambah beban rumah sakit. Saat ini, rasio keterpakaian tempat tidur di ruang gawat darurat, ICU, dan ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 sudah lebih dari 60 persen.
Angka keterpakaian tempat tidur pasien COVID-19 di Kalimantan Timur mencapai 75 persen. Begitu juga dengan angka keterpakaian tempat tidur pasien COVID-19 di Banten.
Kemudian di DKI Jakarta, angka keterpakaian tempat tidur pasien COVID-19 mencapai 72 persen. Lalu, di Daerah Istimewa Yogyakarta 70 persen, Bali 69 persen, Jawa Barat 68 persen, Sulawesi Tengah 63 persen, dan Jawa Timur 62 persen.
Reisa mengklaim Kementerian Kesehatan telah mengerahkan lebih dari 30.000 relawan tenaga kesehatan, tetapi tenaga medis akan kewalahan apabila angka kasus aktif terus bertambah.
"Bukan hanya sistem kesehatan yang terbebani, namun juga kerugian moral dan material si pasien pun tidak terhitung, kehilangan hari produktif dan membuat keluarga besar dan kawan dekat menjadi khawatir," ujar dia.
Reisa meminta masyarakat mengutamakan pencegahan penularan virus SARS-CoV-2, dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Virus corona tidak bosan menjangkiti masyarakat yang lengah pada protokol kesehatan, lengah sedikit kita akan dalam bahaya besar," kata dia.