Dikeroyok Massa karena Bunyikan Klakson hingga Siram Narasumber, Berikut Kontroversi Munarman Eks FPI
ERA.id - Nama Munarman kian sering dibincangkan. Ia disebut hadir saat kader FPI diduga baiat sumpah setia kepada ISIS atau Daulatul Islam di Makassar pada 2015.
Informasi itu didapatkan saat beredar video pengakuan tersangka teroris yang diduga dari Front Pembela Islam (FPI) viral di media sosial.
Munarman sendiri jauh sebelum namanya disebut terlibat Daulatul Islam atau ISIS, pernah beberapa bikin heboh dengan perbuatan kontroversinya. Setidaknya, ada 4 insiden yang terangkum dalam tulisan ini.
Sekadar diketahui, Munarman pernah menjabat Jubir FPI (sebelum dibubarkan), advokat, mantan aktivis HAM, serta mantan ketua umum YLBHI.
Pria berusia 52 tahun yang lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 16 September 1968 itu pernah dilaporkan dalam kasus penganiayaan hingga pernah dipenjara.
1. Merampas kunci kontak
September 2007 Munarman ditahan di Polsektro Limo, Depok. Dikutip dari Antara, ia menjadi tersangka kasus perampasan kunci kontak, SIM dan STNK sopir taksi Blue Bird yang bernama Paniran.
Waktu itu, sepulang mengantar istrinya dari rumah sakit, mobil Suzuki Grand Vitara miliknya kecelakaan dan melibatkan taksi Blue Bird. Munarman lalu mengambil kunci kontak, SIM dan STNK Paniran.
Pihak Blue Bird melaporkan kasus itu ke Polsketro Limo. Belakangan, gugatan dicabut. sopir Blue Bird Paniran dan Munarman berdamai.
2. Mengklakson saat macet
November 2012 Munarman membunyikan klakson di tengah kemacetan karena gerah. Dilansir Tempo, setelah itu, ia langsung dikeroyok dua orang pengendara sepeda motor.
Alasan pengendara itu, mereka tidak menyukai tindakan Munarman. Untungnya, kejadian itu dilerai masyarakat. Dalam insiden itu, kaca spion mobil Pajero Munarman dipukul.
Munarman lalu mengejar dan memepet pengendara motor tersebut, lalu ia turun dari mobilnya. Pengendara motor itu menarik lagi kerah baju Munarman hingga ia jatuh terjengkang, telapak tangannya lecet terkena aspal.
Munarman sempat melapor ke kantor Polsek Pamulang, namun karena tidak membuat laporan resmi sehingga dua pengendara motor tadi dilepaskan.
3. Insiden Monas
Munarman jadi sosok yang banyak disorot saat menentang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia bersama beberapa tokoh-tokoh Islam lainnya yang ada di Indonesia. Itu terjadi pada 1 Juni 2008.
Di Monas, terjadi penyerangan dan kekerasan yang dilakukan oleh FPI dan Laskar Islam terhadap massa AKK-BB. Sekitar 500 orang memukuli peserta apel akbar AKK-BB dan merusak kendaraan bermotor di Monas.
Dilansir Detik, dari akibat sikapnya itu, Munarman lalu dicari polisi. Saat itu juga, Munarman menghilang dan menolak untuk menyerahkan diri. Selama pelariannya, Munarman mengirimkan video yang berisi kalau ia akan menyerahkan diri jika SKB (Surat Keputusan Bersama) Pemerintah Indonesia tentang pembubaran Ahmadiyah di seluruh wilayah Indonesia dikeluarkan.
Ia juga dicekal untuk tidak boleh berpergian ke luar negeri selama masih menjadi DPO. Belakangan Munarman divonis bersalah dan dihukum satu tahun enam bulan atas insiden ini.
4. Menyiram Tamrin Tomagola
28 Juni 2013, saat Munarman tampil menjadi narasumber dalam program live di TV One (Apa Kabar Indonesia Pagi), ia sempat bikin heboh karena menyiram wajah lawan bicaranya, Tamrin Tomagola, dengan segelas air teh.
Di tv itu, keduanya diundang menjadi narasumber untuk membahas pembatasan jam malam tempat hiburan di Jakarta. Merespons insiden ini, TV One menyampaikan permintaan maaf melalui akun @akipagi_tvone.