Asal-Usul Penamaan "Uang", "Duit", hingga "Rupiah" di Indonesia
ERA.id - Uang dipakai buat belanja sesuatu. Di Indonesia, uang rupiah dipakai sebagai pembayaran yang sah. Tapi, dari mana awalnya ya alat pembayaran itu dinamai uang? Asal-usulnya bagaimana? Kenapa juga dinamai uang?
Asal-usul atau sejarahnya begini. Dulu pada awal kemerdekaan RI, alat pembayaran yang sah yang digunakan Indonesia terbuat dari daluwang yaitu sebutan untuk sejenis kertas yang terbuat dari kulit pohon.
Dari sanalah, kemudian banyak yang meyakini kata uang berasal dari daluwang. Hem, ternyata sesederhana itu ya? Tapi, penamaan alat pembayaran yakni uang di Indonesia, punya versi lain juga.
Asal-usul uang versi lain berasal dari kata "wang" yang konon katanya pada zaman dahulu "wang" tersebut merupakan alat pembayaran yang terbuat dari emas dan hanya digunakan untuk membayar barang-barang yang mewah atau mahal.
Selain kedua versi di atas, ada juga yang mengatakan bahwa kata uang berasal dari seorang ahli keuangan China yang bernama Wang An Shi. Lalu orang Indonesia akhirnya menyebutnya dengan oeang, sesuai ejaan dalam tulisan Indonesia masa lampau.
Duit
Lalu belakangan alat pembayaran yang dipakai di Indonesia, juga disebut duit. Asal-usulnya seperti apa? Duit (bahasa Belanda: duit, bahasa Jerman: deut) adalah sebutan informal untuk uang dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.
"Duit" merupakan sebutan untuk satuan mata uang terkecil dari negeri kincir angin alias Belanda. Secara etimologis, kata duit/deut berasal dari kata bahasa Norse Kuno "thveit" yang artinya sejenis koin kecil, namun arti harfiahnya ialah "kepingan-kepingan".
Jadi wajar jika bangsa kita banyak yang menyebut uang dengan istilah duit, karena terbiasa mendengar dan diupah pakai duit oleh Belanda. Lantas kenapa kok gak pakai gulden? Ya, karena pada masa penjajahan gulden merupakan satuan uang terbesar di Belanda.
Rupiah
Jika Anda bertanya, asal-usul Rupiah bagaimana pula? Ini jawaban singkatnya: Ternyata, rupiah berasal dari kata India: rupiya yang juga berakar dari bahasa Sansekerta yaitu: rupyakam yang berarti "perak".
Nama "Rupiah" diperuntukkan untuk menamai memberi nama duit atau uang di Indonesia sebagai pembayaran yang sah, dikarenakan pengaruh budaya India yang kuat semasa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara selama ratusan tahun yang telah terasimilasi kedalam budaya dan perbahasaan di Indonesia.
Nama Rupee (dibaca "rupi") juga digunakan untuk mata uang negara-negara seperti India, Pakistan, Nepal, Seychelles, Mauritius dan Sri Lanka sementara di Maladewa diketahui sebagai "Rufiyah", mirip dengan di Indonesia "Rupiyah", hanya dibedakan dengan "f".
Belakangan, banyak negara-negara menggunakan kata "rupya" untuk mata uang negara mereka, karena merupakan hasil dari pengaruh penyebaran bahasa Sansekerta yang telah ada sejak Abad ke-6 SM ke berbagai negara-negara kawasan Samudera Hindia.