Cerita Uya Kuya Berjuang Melawan Covid-19: Perih Kaya Disayat-sayat

ERA.id - Presenter Uya Kuya menceritakan perjuangan beratnya melawan Covid-19 selama sebulan terkahir. Ia mengaku tubuhnya perih seperti disayat-sayat. 

Kabar mengejutkan datang dari keluarga Uya Kuya. Ia mengungkapkan dirinya sekeluarga terpapar Covid-19 selain Cinta Kuya. Presenter dengan rambut nyentrik itu pun harus berjuang antara hidup atau mati. 

“Ada kejadian yang sangat besar, mengerikan, menyeramkan, dan sangat menyedihkan bagi keluarga kita. Kita kena musibah, kena cobaan, saya khususnya berjuang antara hidup atau mati,” kata Uya Kuya, dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV, Senin (15/2/2021). 

Lalu, kata Uya, gejala Covid-19 itu mulai timbul pada tanggal 10 Januari 2021. Di mana ia mengalami demam tinggi dan langsung berpikir dirinya terpapar Covid-19. 

Pelantun “Bunga Mimpiku” itu lalu memutuskan untuk tidak melakukan syuting demi mencegah hal buruk terjadi. Keluarga Uya Kuya pun memutuskan untuk melakukan swab tes. 

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

“Besoknya kita swab keluar hasil kita berdua (Uya dan Astrid) positif,” ungkapnya. 

Sejak mendapati hasilnya positif Covid-19, Uya pun langsung memutuskan untuk melakukan pengecekan darah dan juga rontgen paru-paru. 

Saat itu hasil rontgen paru-paru Uya masih dalam kondisi normal dan aman-aman saja. Tetapi ia dan Astrid memutuskan untuk pindah dan keluar dari rumahnya. 

“Kita pindah apartemen, kita isolasi mandiri. Tapi pada saat itu demam saya terus naik hampir 40,” kenang Ayah dua anak itu. 

Uya Kuya Pingsan dan Astrid Panik

Uya Kuya yang menjalani isolasi mandiri bareng istri tercintanya, Astrid, memilih untuk meninggalkan kedua anaknya. Tetapi selama isolasi mandiri, kejadian mengerikan justru dialami Uya dan Astrid. Saat itu Astrid sedang berada di kamar mandi sementara Uya tidur pulas. Saat malam tiba Uya terbangun dari tidurnya dan berusaha memanggil nama istrinya. 

“Dia (Uya Kuya) bangun, hampir keluar kamar dia tiba-tiba teriak 'Astrid, Astrid'. Aku waktu langsung keluar kamar mandi, aku pegangin tangannya, tiba-tiba matanya langsung kaya ke atas gitu loh. Mukanya pucet, bibir pucet, dan terus jatoh,” kenang Astrid. 

Tetapi tiba-tiba saja Uya Kuya jatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Astrid pun panik karena demam suaminya terus naik. Bahkan sepanjang malam Astrid tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi suaminya. 

Keesokan harinya, pihak dokter pun datang dan melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui saturasi oksigen di paru-paru Uya Kuya menunjukkan angka dibawah 90 persen. 

“Pada saat itu saturasi gue terus turun sampai di bawah 90. Akhirnya dokter bilang ini harus dibawa ke rumah sakit,” ujar Uya. 

Uya Kuya Kesulitan Dapat Kamar di Rumah Sakit 

Pihak dokter yang melakukan pemeriksaan kondisi Uya Kuya pun langsung menyarankan dirinya dibawa ke rumah sakit. Hal ini lantaran demi menghindari hal yang tidak diinginkan. 

Sayangnya setelah mencoba untuk menghubungi berbagai rumah sakit, Uya Kuya tidak bisa mendapat kamar untuk mendapat perawatan. 

Bahkan kata Uya, pihak rumah sakit yang biasa menjadi tempatnya berobat pun dinyatakan penuh dan tak bisa menerima dirinya. 

“Bingung nggak dapat rumah sakit. Akhirnya kita ada teman nolong kita. Akhirnya masuk satu rumah sakit dan di situ kita masuk alhamdulillah langsung dapat kamar,” jelas Uya. 

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Uya Kuya juga tak sadar dirinya sudah terbaring selama lima hari penuh. Padahal ia merasa baru satu hari masuk ke rumah sakit. 

Uya Kuya Nangis dan Merasa Tersayat-sayat

Perjuangan keluarga Uya Kuya melawan Covid-19 tak berhenti sampai di situ saja. Kali ini giliran efek obat yang dikonsumsi oleh Ayah dari Cinta dan Nino Kuya mulai terasa menyakitkan. 

Selama tertidur dan di rawat di rumah sakit, Uya harus makan melalui selang infus karena ia selalu memuntahkan makanannya. Bahkan semua obat sudah ia konsumsi, termasuk obat termahal sekali pun. 

“Masuk obat ke dalam darah itu sakit sampai nangis. Setiap hari nangis saking sakitnya itu obat masuk ke dalam darah, itu perih banget kaya disayat-sayat,” kenang Uya Kuya. 

Dari kejadian dan musibah yang menimpa keluarga Uya Kuya, hanya anak pertamanya saja yang dinyatakan negatif Covid-19, yaitu Cinta Kuya.

Cinta, anak Uya dan Astrid terpaksa ditinggal sendirian tanpa pengawasan dari siapa pun. Sebab seluruh orang yang bekerja di rumah Uya Kuya juga dinyatakan positif Covid-19. 

Lebih lanjut Uya Kuya dan keluarga menegaskan Covid-19 ini sebagai penyakit yang kejam dan bisa menyerang siapa saja. Sebab, selama ini keluarga Uya Kuya termasuk yang paling ketat melakukan protokol kesehatan. 

“Jadi jangan main-main, jangan bercanda dengan penyakit ini. Covid-19 ini berbahaya, efeknya gila. Sampai sekarang efeknya masih kerasa ke saya," tutup Uya.