'Terima Penghargaan Paling Depan, Pas Banjir Ngilang', Denny Siregar Sindir Anies?
ERA.id - Banjir yang melanda DKI Jakarta sejak kemarin menyebabkan sejumlah rumah dan fasilitas umum terendam air. Kinerja Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di Ibu Kota pun disoroti sejumlah pihak.
Salah satunya oleh pengiat media sosial, Denny Siregar. Pria kelahiran Medan, 3 Oktober 1973 itu meragukan kinerja Anies dalam mengatasi banjir. Faktanya tak seperti yang disampaikan beberapa pihak yang menyebut Anies lebih baik menangani banjir daripada gubernur sebelumnya.
"Buzzer2 @aniesbaswedan kayak @GeiszChalifah dan kawan2nya, yang kemaren muji2 setinggi langit atas prestasi junjungannya karena dianggap berhasil menaklukkan banjir di Jakarta. Mendadak tenggelam," kata Denny di akun Twitternya.
Ia pun turut mengomentari sebuah artikel berita yang mengatakan bahwa Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat marah-marah karena sulit bekerja sama dengan Anies Baswedan untuk menangani banjir Jakarta.
"Bukan susah kerjasama, pak Bas.. Emang doi gak ngerti apa yang pak Bas maksud. Harusnya kalo ngobrol ama @aniesbaswedan pake kelir, baru doi ngangguk2."
Denny juga menyindir sikap Anies dalam menghadapi persoalan banjir yang menurutnya kurang maksimal, berbeda saat Anies menerima penghargaan.
"Kalau terima penghargaan paling depan. Pas banjir besar ngilang..Siapakah dia?" kata Denny, Minggu (21/2/2021).
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut banjir yang terjadi di Jakarta salah satunya disebabkan limpahan air kiriman dari Bogor dan Depok.
"Satu sisi adalah alirannya limpahan, karena kalau teman- teman lihat di bawah, catatan bahwa air kiriman dari kawasan hulu, dan dari kawasan tengah, kawasan hulu itu kawasan Bogor, kawasan tengah itu kawasan Depok, itu sekarang dalam perjalanan ke Jakarta," jelas Anies di Pintu Air Manggarai, Sabtu (20/2/2021).
Selain itu, menurut Anies, Jabodetabek mengalami kondisi hujan ekstrem dengan intensitas di atas 150 mm/hari.
“Sejak tadi malam Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu. Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim sampai 176 mm, Lebak Bulus 154 mm. Semua angka di atas 150 mm, adalah kondisi ekstrem,” ungkap Gubernur Anies.
Untuk diketahui, sebanyak 200 RT dari 30.070 RT di DKI Jakarta yang terdampak banjir akibat hujan ekstrem yang terjadi Sabtu (20/2/2021) dini hari.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemprov DKI Jakarta, 379 KK dengan total 1.380 jiwa mengungsi di 26 lokasi pengungsian yang dapat diisi oleh warga korban banjir.